Sabtu, 30 Maret 2013

Mengganti Sepray (Verbed) pada Tempat tidur Pasien

- 0 komentar

Assalammu’alaikum,

           Sobat yang berbahagia, kali ini saya akan mencoba menuliskan kembali apa yang telah disampaikan oleh dosen (Bu Arni) saya. Khususnya sobat S1 keperawatan kelas C 2012 / 2013, saya sengaja tuliskan ini barang kali sobat semua ada yang belum mencatat yang telah Bu Arni sampaikan.

Peralatan yang harus dipersiapkan:
1.       Sarung tangan
2.       Sepray
3.       Perlak
4.       Stiklaken
5.       Sarung bantal
6.       Ember (untuk menaruh Verbed yang telah digantikan).

           Pada postingan kali ini, saya menuliskan penggantian verbed pada pasien sadar tanpa bisa bergerak, contohnya Pasien Struk.

Langkah-langkah yang dilakukan:

1.      Jangan lupa anda perkelankan diri terlebih dahulu, serta ijin pada pasien untuk memandikannya, apakah  diperbolehkan atau tidak.
2.      Jika hal itu sudah dilakukan, kemudian miringkan pasien kesalah satu sisi. Jika perawat berada di sebelah kanan pasien maka miringkan pasien ke kiri dan sebaliknya.
3.     Gulung sepray (agar sepray tidak mengkontaminasi yang lain) dari samping kanan atas sampai kanan bawah ke tengah.
4.     Ambil bantal, dengan tanpa lupa telah ijin terlebih dahulu pada pasien. Kemudian gantikan sarung bantalnya.
5.      Buka separay yang baru (bagian sisi yang mendekati pasien berarti kanan, digulung kedalam dan sisi lainnya dirapihkan).
6.     Pasang perlak bersamaan stiklaken dengan sebelumnya digulung disalah satu sisi bagian yang terdekat dengan pasien.
7.     Setelah usai pada tahap miring ke kiri, kemudian miringkan pasien ke sebelah kanan (menghadap ke kita).
8.     Kemudian sepray kotor yang tadinya belum diambil, ditarik dan taruh di ember yang telah disiapkan sebelumnya.
9.      Rapikan sepray bersih disalah satu sisi yang belum rapi.
10.   Setelah rapi, telentangkan pasien kembali.
11.   Taruh bantal yang telah digantikan sarung bantalnya dengan perlahan.
12.   Lipat selimut terbalik (agar memudahkan ditarik ke atas)
13.   Taruh semua yang kotor ke dalam ember.
14.   Lepaskan Handskun, cuci tangan.

         Alhamdulillah telah terselesaikan, semoga sobat calon perawat yang belum mengerti, bisa memahami apa yang saya postingkan kali ini. Dan untuk catatan karena menggantikan sepray pada pasien bisa berbicara tanpa bergerak, maka selalu ajak bicara dengan pasiennya agar timbul rasa keakraban.

Wassalammu’alaikum.
[Continue reading...]

Fungsi & Anatomi Jantung Manusia / Kardiovaskuler

- 0 komentar
Assalammualaikum,
kali ini saya mencoba berbagi ilmu dengan sobat-sobat sekalian mengenai apa yang telah diajarkan oleh dosen kita (Pak Saryono) mengenai kardiovaskuler.
Walaupun ini hasil dari sumber lain, namun kita masih dapat mempelajarinya karena setelah saya baca-baca hampir sama intinya. Baik langsung saja sobat baca sendiri...       

        Jantung terletak dalam rongga dada. Ukuran jantung sebesar genggaman tangan pemiliknya dengan berat sekitar 300 gram. Lihat Gambar 5.7. Jantung dalam sistem sirkulasi berfungsi sebagai alat pemompa darah. Jantung tersusun atas otot jantung (miokardium) . Bagian jantung luar dilapisi oleh selaput jantung (perikardium). Perikardium terdiri dari 2 lapisan. Lapisan luar disebut lamina panistalis dan lapisan dalam yang menempel pada dinding jantung disebut lamina viseralis. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat ruangan kavum perikardii yang berisi cairan perikardii. Cairan ini berfungsi untuk menahan gesekan. Bagian dalam jantung dilapisi endokardium.

  

         Jantung mempunyai empat ruangan, yaitu atrium kiri, atrium kanan, ventrikel kiri, dan ventrikel kanan. Antarsisi kiri dan kanan jantung dipisahkan oleh septum (sekat) yang berupa otot yang padat. Perhatikan Gambar 5.8. ( Gambar Jantung )  

          Atrium merupakan ruangan jantung tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Antara atrium kiri dan ventrikel kiri terdapat katup valvula bikuspidalis (katup berdaun dua). Katup ini berfungsi mencegah darah dalam ventrikel kiri agar tidak mengalir kembali ke atrium kiri saat jantung berkontraksi. Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari pada atrium, keadaan ini disebabkan ventrikel berfungsi memompa darah keluar jantung. Antara atrium kanan dengan ventrikel kanan terdapat katup valvula trikuspidalis (katup berdaun tiga). Katup ini berfungsi mencegah darah dalam ventrikel kanan agar tidak mengalir kembali ke atrium saat jantung berkontraksi. Jantung terus-menerus memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Jantung memompa darah dengan cara berkontraksi sehingga jantung dapat mengembang dan mengempis. Kontraksi jantung ini menimbulkan denyutan yang dapat dirasakan pada pembuluh nadi di beberapa tempat. Saat berkontraksi, atrium dan ventrikel mengembang dan menguncup secara bergantian. Bila atrium mengembang, jantung mengisap darah dari seluruh tubuh melalui pembuluh balik (vena kava superior dan vena kava inferior). Darah yang diisap ini masuk ke atrium kanan dan darah dari vena pulmonalis yang kaya oksigen masuk ke atrium kiri. Bila atrium menguncup maka ventrikel mengembang dan darah mengalir dari atrium ke ventrikel. Ventrikel merupakan bagian jantung yang berfungsi memompa darah meninggalkan jantung. Perhatikan Gambar 5.9.



       Saat ventrikel menguncup dari ventrikel kiri, darah yang kaya oksigen dipompa ke seluruh bagian tubuh, sedangkan dari ventrikel kanan darah yang kaya CO2 dipompa ke paru-paru. Setelah darah terpompa keluar, otot ventrikel mengendur dan mengalami relaksasi maksimum sehingga tekanan jantung sangat rendah. Peristiwa ini disebut diastole.

           Saat darah masuk ke dalam ventrikel, rangsang melalui berkas His terputus dalam waktu kurang sepersepuluh detik. Keadaan ini digunakan oleh otot jantung untuk beristirahat. Setelah itu, otot ventrikel menguncup dan darah dalam jumlah banyak dipompa dari ventrikel ke pembuluh arteri pulmonalis serta aorta, keadaan ini membuat tekanan ruangan jantung menjadi maksimum. Peristiwa ini disebut sistole. Pelajari dengan saksama kerja jantung pada berikut dan aliran darah dalam jantung pada Gambar 5.10.


         Jadi, sistole dan diastole merupakan tekanan darah karena jantung pada saat itu mengeluarkan dan memasukkan darah. Tekanan darah dapat diukur menggunakan tensimeter atau spigmomanometer. Tekanan darah orang dewasa normal sekitar 120/80 mmHg (milimeter air raksa). Nilai 120 menunjukkan tekanan sistole, sedangkan 80 menunjukkan tekanan diastole. Tekanan darah ini dapat digunakan sebagai indikasi kondisi kesehatan seseorang








      Terimakasih atas sumbernya sebelumnya, dan semoga bermanfaat bagi kita sekalian mahasiswa keperawatan..
Wassalammu'alaikum,
[Continue reading...]

Selasa, 05 Maret 2013

Renungan untuk Kita

- 0 komentar
Assalammu’alaikum
Wahai saudaraku yang berbahagia.... Marilah sejenak kita renungkan kehidupan sehari-hari kita ini. Tak terasa sudah bertahun-tahun bahkan mungkin berpuluh tahun kita hidup di dunia ini, entah berapa banyak orang yang telah kita sakiti, kita tidak tahu peresaan orang tua yang telah melahirkan kita ke dunia ini, apakah mereka bangga ataukah kecewa?


Entah berapa banyak nikmat yang tiada kita syukuri? Kita hanya mengeluh dan mengeluh!

Entah berapa banyak sujud kita yang tidak ingat pada Alloh? Sudah terlalu lama kita melupakan Alloh, bahkan dalam Sholatpun kita hanya sedikit ingat pada Alloh, padahal akan datang dimana kita akan meninggalkan dunia ini. Mau tidak mau, malaikat maut pasti menjemput kita, tinggal sudah saatnya wafat kelak! Apakah orang akan mengenang kebaikan kita atau justru orang akan mengenang keburukan kita?

Sudah siapkah saudara? Andai kata kita terbungkus kain kafan, sudah siapkah ketika dikubur menghadapi pertanyaan? Mungkin nanti ada pertanyaan, apa saja yang kau lakukan di dunia ini? Setiap hari hanya memburu dunia, orang tua kau aniaya seakan tiada waktu untuk tersenyum padanya, keluarga kau hianati, anak-anak tidak kau didik dengan benar, tubuhmu penuh dengan harta haram. Mana dunia yang kau cari-cari siang dan malam. Kini kau sudah jadi bangkaibusuk yang menjijikan penuh belatung. Mana, mana dunia yang siang malam kau rebutkan?

Saudaraku tidak ada teman bagi kita di kubur selain hanya amalan amal kita, dunia hanyalah mampir, dunia hanyalah tempat berbekal untuk pulang menuju kehidupan yang sesungguhnya, yang kekal abadi yaitu kehidupan Akhirat.

Orang tua kita harus puas dengan kehadiran kita, jadikan diri kita sebagai anak yang berbakti pada orang tua, anak yang soleh dan solehah. Keluarga dan anak-anak kita harus puas memiliki orang tua seperti kita, orang tua yang mampu mendidik anaknya pada jalan yang telah ditentukan Alloh. Tetangga kita harus merasa puas bertetangga dengan kita, saling berbagi antar satu dengan yang lainnya ketika membutuhkan tidak sebaliknya saling acuh tak acuh yang menjadikan diri kita dimusuhi dan tidak disenangi tetangga karena memiliki sifat tersebut. Kita akan tunggu saat kematian kita dengan ikhlas, andaikata kita sudah mempersembahkan dengan baik dari hidup ini. Insya Alloh...

 Wassalammu’alaikum,.
[Continue reading...]

Keharusan Wanita Memakai Jilbab / Surat untuk Ukhti II

- 0 komentar

Assalammu'alaikum
Alhamdulillah tiada tara kita selalu ucapakan pada Alloh Swt. Atas segala limpahan rahmat-Nya, kita masih diberi kesempatan untuk saling berbagi ilmu. Berikut ini adalah sedikit ulasan Keharusan Wanita Memakai Jilbab, dimana pernah saya singgung pada postingan terdahulu di Surat untuk Ukhti. Kewajiban/ keharusan memakai jilbab ini disampaikan/ diperintahkan oleh Alloh Swt sendiri dalam (QS Al-Ahzab, 33: 59)yang kurang lebih artinya

“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Alloh maha Pengampun lagi maha Penyayang."(QS Al-Ahzab, 33: 59)

Alloh Swt perintahkan Rosul-Nya Saw agar menyuruh, -khususnya- kepada istri-istri dan anak-anak perempuannya, dan  –umumnya- kepada perempuan-perempuan mukminah agar mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh sehingga bisa dibedakan dari perempuan-perempuan jahiliyah dan budak-budak perempuan. Alloh telah mewahyukan QS Al-Ahzab, 33: 59 pada Rosululloh dimana secara tidak langsung Alloh memerintahkan pada Ukhti semua. Karena Rosululloh adalah penyampai risalah (wahyu) Alloh pada umatnya.

Jilbab itu adalah sejenis pakaian (ukurannya) di atas kerudung. Jilbab itu di kita sekarang yaitu sejenis pakaian jubah.

Firman-Nya {...Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali...} yakni, apabila mereka melaksanakannya (memakai jilbab) maka akan mudah dikenali bahwa mereka itu adalah perempuan merdeka/ terhormat, bukan budak perempuan dan juga bukan pelacur. Ini yang mengatakan ahli tafsir lho yah, jadi bagi yang tidak mengenakan jilbab yang jangan tersinggung.

Mujahid mengatakan, perempuan-perempuan berjilbab dapat dipastikan bahwa mereka adalah perempuan terhormat, sehingga laki-laki yang fasik (jahat) tidak akan berani mengganggunya dan bersikap mencurigakan.

Dari Abu Hurairah Ra., Rosululloh Saw pernah bersabda bahwa “Salah satu penghuni Neraka yaitu Para wanita yang berpakaian tetapi sama saja dengan bertelanjang, mereka berjalan dengan berlenggak-lenggok, mudah dirayu atau malah merayu, dan rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Para wanita tersebut tidak akan masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari sana dan sini.” (HR Muslim)

Dikatakan “berpakaian tetapi sama saja dengan bertelanjang” karena pakaiannya minim, tipis atau tembus pandang, ketat, atau pakaian yang merangsang pria karena sebagian  auratnya terbuka. Hadist ini mengandung beberapa faedah, diantaranya sebagai peringatan dan ancaman agar berpaling  dari perbuatan yang tidak bermoral dan menyimpan dari kesopanan.

Dari ‘Aisyah Ra. Ia berkata, bahwa Asma binti Abu Bakar Ra masuk menemui Rosululloh Saw dengan mengenakan kain yang tipis, maka Rosululloh Saw pun berpaling darinya. Beliau bersabda, “Wahai Asma’, sesungguhnya wanita  jika telah baligh tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan ini –beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya-.” (HR Abu Daud, Sunanu Abi Dawud)

Telah turun perintah ini sejak dulu, dan barang siapa mengingkarinya, ia termasuk orang-orang yang kufur.  Sami’ naa wa ato’na (kami dengar dan kami kerjakan). Setelah apa yang telah diketahuinya dan baik bagi dirinya (apalagi perintah Alloh) maka perbuatlah amalan itu. Bagi sobat Ukhti yang belum memakai jilbab maka kenakanlah dari sekarang dan barang kali sanak saudara/ keluarga yang juga belum mengenakan bimbinglah (mengajak) untuk sama-sama mengenakan jilbab, sesungguhnya Alloh maha Pengampun lagi maha Penyayang.

Sekian sobat, semoga bermanfaat dan InsyaAlloh dapat menjadi pengarahan bagi sobat sekalian.
Wassalammu’alaikum Warohmatulloh...

[Continue reading...]

Minggu, 03 Maret 2013

Fisik Rosululloh (Muhammad SAW)

- 0 komentar


Assalammu’alaikum
Saudaraku yang dirahmati Alloh. Tidak hanya Akhlaq Rosul Alloh yang sangat baik, Alloh memberikan kesempurnaan yang baik pula pada diri (fisik) Rosululloh.. Subhannalloh, inilah yang saya pernah baca pada sebuah buku dimana ciri-ciri fisik beliau ini diriwayatkan oleh para sahabat, barang kali mungkin saudara yang berbahagia belum mengetahuinya. Namum setelah membaca kutipan ringkas ini, jangan sampai saudara sekalian menggambarkan ciri fisik Rosul dipikiran saudara sekalian, karena fisik Rosul tidak boleh digambarkan sama halnya juga pada Alloh SWT.


Rosululloh SAW memiliki wajah sangat tampan seperti rembulan. Badannya tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu pendek. Bila beliau berpaling, maka seluruh badannya ikut berpaling. Diantara kedua bahunya terdapat Khatamun Nubuwah, yaitu tanda kenabian.

Perangainya amat lembut. Beliau paling ramah dalam pergaulan. Barang siapa pernah pernah berkumpul dengannya, kemudian kenal dengannya, tentulah ia akan mencintainya. Orang yang menceritakan sifatnya pasti akan berkata, “belum pernah aku melihat sebelum dan sesudahnya orang yang seistimewa Beliau SAW.” (HR Tirmidzi)

Rambut Rosululloh SAW.
Al-Bara’ bin Azib berkata, “Saya tidak pernah melihat seseorangpun yang lebih baik ketika mengenakan pakaian berwarna merah, selain Rosululloh SAW. Ujung rambut beliau tergerai hingga menyentuh pundak.”(HR Bukhori dan Muslim). Dalam riwayat lain dikatakan bahwa rambutnya sangat hitam, ikal, berombak, tidak keriting, tidak lurus, dan terurai. Rosululloh SAW selalu menyisir rambutnya ke belakang, sedangkan orang-orang musyrik menyisir rambut mereka ke kiri dan ke kanan. Ahlul kitab menyisir rambutnya ke belakang. Selama tidak ada perintah lain, Rosululloh SAW senang menyesuaikan diri dengan Ahlul Kitab. Kemudian Rosululloh menyisir rambutnya ke kiri dan ke kanan.

Gigi Rosululloh SAW
Ibnu Abbas RA meriwayatkan, gigi depan rosululloh SAW tampak renggang. Jika berbicara, diantara gigi depan terlihat seperti keluar cahaya (HR Tirmidzi dan Ad-Darimi). Ketika perang uhud, Rosululloh terkepung oleh pasukan Quraisy hingga akhirnya terdesak. Beliau terjatuh, tidak kuasa menahan serangan yang menghujani tubuhnya. Gigi seri bagian bawahnya copot, kepalanya terluka. Sambil mengusap darah di keningnya beliau bersabda, “Bagaimana mungkin suatu kaum mendapat keberuntungan jika mereka melukai wajah rosululloh SAW, memecahkan giginya. Padahal, dia mengajak memeluk Islam.”

Hidung
Dari Hasan bin Ali ra,. Saya bertanya kepada paman saya, Hind bin Abi Halah tentang hidung Rosululloh SAW. Dia menjawab, “Rosululloh SAW memiliki hidung mancung dan tulang hidungnya kecil (HR Ibnu Sa’ad).
Janggut Rosululloh SAW
Ali bin Abi Thalib ra meriwayatkan, “Kepala Rosululloh SAW tidak kecil dan janggutnya tebal.” (HR Ahmad).
Al-Bara’ bin Azib berkata, “Rosululloh SAW memiliki janggut yang tebal.” (HR Nasa’i)
Sa’ad bin Abi Waqash berkata, “Janggut dan rambut Rosululloh SAW lebat dan hitam.” (HR Ibnu Sa’ad).

Wassalamu’alaikum.
[Continue reading...]

Dibalik Cita-Cita yang Tertunda

- 0 komentar


Assalammu'alaikum sobat.
Segala puji hanya milik Alloh SWT, Sholawat serta Salam semoga tersampaikan pada Nabi Muhammad SAW. Sobat pembaca yang berbahagia, judul diatas mengingatkan saya dan mungkin sobat pembaca sekalian yang mengalami atau bahkan pernah gagal dalam menggapai cita-cita yang diinginkan.

Semua orang pasti mempunyai cita-cita, dimana disuatu hari kelak cita-cita yang diinginkan tersebut dapat tercapai/ terlaksana. Begitu juga dengan saya, cita-cita saya ini bisa dikatakan tidak terlalu berlebih-lebihan (muluk-muluk) mungkin, yaitu hanya ingin jadi Presiden Indonesia, hehee bukan-bukan (tidak berminat tuh). Tentara atau sejenisnya yang berbaur militer maupun semi militer sudah muncul menjadi keinginan (cita-cita) saya sejak duduk dibangku SMP, kala itu pernah tanpa sengaja bapak saya mengganti channel TV sinetron dengan tayangan Tentara (kalo tidak salah berjudul Target dan Strategi disalah satu stasiun tv swasta). Mulanya tidak tertarik untuk melihat tayangan tersebut, namun lama kelamaan kayaknya asyik gitulho, ada suara-suara tembakan, ledakan bom, dan banyak lagi lainnya. Akhirnya sayapun duduk disamping bapak, bersama-sama melihat tayangan tersebut. Ternyata sobat sidik demi selidik, bapak saya itu dulu juga bercita-cita seperti saya ini lho (wow banget bukan). Alhamdulillah berarti tidak diragukan lagi bahwa saya adalah anak kandungnya, heee karena ada pepatah mengatakan buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya, yeyeee, hee.

Namun sayangnya, cita-cita bapak saya ini tidak dapat tercapai karena dulu tidak mempunyai biaya masuk pendidikannya. Tapi dibalik tidak tercapainya cita-cita ini, bapak saya diberi amanah oleh negara dalam pekerjaan yang mulia yaitu guru, dimana dengan kerja keras dan kegigihannya mampu membiayai anak dan keluarganya dalam hidup yang bisa dikatakan lumayan sejahtera.

Dengan tidak tercapainya cita-cita bapak saya inilahyang malah membuat menambahnya semangat saya untuk menggapai/ melanjutkan cita-cita tersebut. Bahkan karena fanatiknya saya pada militer, sampai-sampai sering kali saya bercukur ala tentara, kemudian berpakaian ketat, dan bersepatupun sukanya sepatu Tantofel dari pada sepatu biasa. Haaa

Tapi sobat, cita-cita yang saya inginkan sejak dulu ini juga tidak dapat tersampaikan bahkan untuk mencobanya pun tidak diperbolehkan. Entah alasan apa yang menyelimuti dalam benak pikiran bapak saya tersebut (mungkin bapak saya takut berjarak jauh dengan saya ini kali yah, tentara kan dinasnya jauh. Haaa). Karena orang tua tidak menyetujui, saya pun tidak pernah untuk mencoba mendaftar-daftar dimiliter maupun semi-militer, percuma saya daftar pasti juga tidak akan keterima, karena ridho orang tua adalah ridho Alloh juga.

Bapak menghendaki saya untuk kuliah difakultas kesehatan jurusan keperawatan, karena dia pernah bertemu dengan salah satu temannya yang menjadi perawat bahwa pekerjaannya itu InsyaAlloh bisa mensejahterakan dan tidak mengandung resiko yang berbahaya dan berlebihan seperti militer tadi. Akhirnya pun saya turuti keinginan orang tua saya, dan Alhamdulillah sekali daftar, tes akademik dan kesehatan langsung diterima. Bapak saya senang sekali mendengar berita  tersebut, apalagi ibu saya, dia yang paling senang mendengar berita ini karena ternyata sobat, perawat adalah cita-cita Ibu saya sejak SMP. Haaa. Waktu itu dia berminat ingin masuk ke sekolah kejuruan perawat namun sayangnya kedua orang tua dari ibu saya (berarti simbah) tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan keinginan ibu saya tersebut.

Tidak bisa melanjutkan cita-cita bapak saya, melanjutkan cita-cita ibupun tidak masalah, heee. Dan pernah saya baca-baca kesempatan peluang kerja perawat diseluruh dunia itu lebih besar daripada pekerjaan yang lain (Horree), dengan gaji yang bisa dikatakan cukup (cukup untuk beli rumah, cukup untuk beli mobil, heeheehee kalo kerjanya di Jepang tapi.) haa. Di Indonesiapun juga dikatakan lumayan sii.

Sekian sobat, inilah kisahku. Bagaimana dengan kisahmu?? Dibalik ini semua pasti ada hikmah yang baik menyelimuti kita. InsyaAlloh.

nb: Mengapa saya katakan cita-cita yang tertunda dalam judul postingan saya kali ini, karena siapa yang tahu bila hari ini tidak tersampaikan mungkin hari esok dapat menjadi kenyataan, yang penting kita harus berjuang dulu sob.  
SEMANGAT 
Semoga bermanfaat, wa’afu mingkung. Wassalammu’alaikum.

[Continue reading...]
 
Copyright © . JOVI ARDAN BLOG - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger