Hari Pertama, Sabtu 02 April 2011
06.00 – 07.00 Pembukaan, Cheking peserta, dan Sambutan dari Kepala Sekolah.
Kami di kantor Kec. Bantarbolang dikumpulkan dan didata untuk jatah naik bis 1 dan bis 2 serta sambutan dari kepala sekolah selaku
ketua panitia dan dilanjutkan doa yang dipimpin oleh pak Asykuri untuk
keselamatan di perjalanan dari berangkat hingga pulang nantinya. Setelah
selesai acara pembukaan dan doa kita naik bis masing-masing Alhamdulillah
sayakebagian bis satu.
07.00 – 12.00
Bis udah mulai perjalanannya yang ke Bali, ini saat – saat yang
menyenangkan kami bergembira ria bersama- sama dengan alunan lagu yang
dikumandangkan melalui VCD yang disediakan oleh bis. Lama sekali kita
berdendang sampai akhirnya badan capek dan hanya suara lagu saja yang terdengar
dari telinga saya karena tidak ada gaduh anak – anak berjoged dan bernyanyi,
waktu itu saya duduk diatas pembatas antara kursi belakang bis dengan pintu
keluar belakang bis sampai akhirnya tiba di rumah makan Pahala yang tepatnya di
Kudus. Kami diberi waktu hanya 1 jam saja untuk menikmati hidangan prasmanan
yang telah disediakan dan Sholat Dhuhur dan Ashar diJama’.
13.00 – 17.30
Melanjutkan perjalanan kali ini menuju ke perbatasan Jateng dan Jatim,
setelah kenyang lapar anak – anak dan juga saya beristirahat karena tidak
istirahat dari perjalanan Pemalang ke Kudus. Sejenak tidurpun terbangun karena
hari sudah sore tidak hanya saya yang terbangun anak – anak yang lainnya pun
terbangun. Menikmati perjalanan dengan pemandangan sore di jalan raya yang
dipenuhi kendaraan berseliweran kesana – kemari, dan sampai akhirnya kita
sampai di perbatasan Jawa Tengah – Jawa Timur.
Alhamdulillah kita sampai di Rumah Makan Wahyu Utomo, karena hidangan belum
siap saya dan juga teman – teman membersihkan diri ada yang mandi lah basuh
muka sajalah, gosok gigi lah dan lain sebagainya tapi saya hanya gosok gigi dan
cuci muka saja. Setelah bersih – bersih badan makanan belum juga siap kita pun
poto – poto sejenak sambil menunggu hidangan siap. Akhirnya hidangan siap biasa
ngantri untuk mendapatkan jatah makanan duuuuuuhhhhhh padahal perut udah lapar tapi gak apa jepang aja bisa
budaya antri masa saya rakyat indonesia tidak bisa.
18.30 – 02.30
Makanpun sudah selesai, perjalanan kita lanjutkan kali ini menuju ke
ketapang, kita joged – joged lagi
sampai kayaknya kalo ga salah jam 8 ya sekiranya begitu. Kita pun duduk di
tempat masing – masing setelah duduk karena belum ngantuk kita cerita – cerita
sejenak atau istilahnya ngerumpi eh gak taunya tiba – tiba bis yang saya
tunggangi ini bergelombang – gelombang hampir saja oleng disitu saya menjerit
Allohu Akbar keras sekali. Karena capek dan juga kekenyangan serta ada rasa –
rasa takut kita semua tertidur, duh nyenyak sekali tidurnya sampai akhinya tiba
di pelabuhan Ketapang kira- kira pukul 3 kurang kita di ketapang. Bis pun naik
ke kapal Very ini baru pertama kali saya menaiki kapal Very setelah bis didalam
kapal Very kami semua disuruh turun dari bis untk naik keatas kapal, Diatas
kapal wowwww pemandangannya menakjubkan tapi banyak sampah yang dibuang dilaut
ini sungguh sangat menyayangkan sekali karena berdapampak kotor dilaut. Kira –
kira kita menyebrangi dari pelabuhan Ketapang ke selat bali 30 menitan dan
akhirnya sampai deh di pulau Dewata yaitu Pulau bali di hatiku berbicara Bali
I’m Comiiiiiiiiing. Selamat datang di pulau bali kita sesuaikan jam tangan, HP
dan lainnya dengan WITA.
HARI KEDUA, MINGGU 03 APRIL 2011
05.20 – 05.40
Kita lanjutkan perjalanan ke RM Madina. Di perjalanan indah sekali pohonnya
masih murni masih kaya tidak ada penghuninya dan jalan yang kita lalui ini
lurus dan panjang sekali mungkin kalau menggunakan motor sendirian ngeri kali
karna sepi dan tidak ada pemukiman tapi jalannya itu enak tidak ada lubang
jalan yang dijumpai. Tidak terasa sampai juga di Rumah Makan Madina disiini
kata tour Leadernya Halal karna rumah makan islam takutnya itu Haram karna
orang Bali kan kebanyakan agamanya hindu jadi barangkali mencampurkan makanan
dengan daging babi gimana hayooo....
Biasa kita mengantri untuk mengambil hidangan yang telah disediakan setelah
saya mengambil makanan untuk jatah saya, saya rasakan Woekkkk rasanya ga enak
banget kata teman – teman juga begitu kayaknya diberi rasa jeruk nipis. Ini
mungkin makanan yang rasanya tidak paling enak dari makanan – makanan
sebelumnya becaus sampai – sampai makanan yang saya ambil sendiri ini tidak
habis. Habis makan badan bau kecut, penampilan belum oke jadi kita mandi, ganti
baju bergantian dengan yang lainnya ini – ini bagian yang mungkin memalukan
saya karena di WC Rm Madina bila kencing bayarnya Rp 1.000 trus bila mandi
bayar Rp 2.000 tapi karena saya hanya punya uang receh Rp 1.000 saya bayar saja
Rp 1.000, setelah bayar saya keluar ehhhhhh malah dipanggil lagi sama yang jaga
WC nya “ De de de Eh de de de. ” tapi saya menghiraukan saja ini pengalaman
yang memalukan bagi saya karena jarang – jarang dipanggil penjaga WC.
07.00 – 10.00
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Lokasi
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset di sini.
Dari mendengar penjelasan tadi saya ternyata dia itu udah cantik, gokil, kocak ternyata
saya keliru atas pernyataan saya bahwa dia tidak bisa apa-apa, dia juga bisa
melucu, pinter menghibur. Saya menjadi simpati, empati pada dirinya bahkan ada
rasa-rasa cinta kepadanya seperti orang yang di pelet istilah kedukunannya
dijampi-jampi olehnya begitu.
Tiba di Tanah Lot kami semua
turun dari bis untuk melihat ketakjuban yang ada disana, Deliziousss
pemandangannya indah sekali ditengah laut/ pantai ada Pura dan air tawar yang
keluar dibawahnya disana kata mba Sari terdapat ular Phiton yang besar tapi
sayangnya kami tidak bisa kesana karena kondisinya tidak memungkinkan, udah
Hujan air lautnya juga pasang jadi kami hanya bisa memfotonya dari kejauhan dan
hanya bisa foto-foto disitu saja tidak ke pulaunya itu. Waktu ke Tanah lot pun
selesai saatnya kembali ke bis.
11.00 – 12.00
Saatnya ke Tanjung Benoa, di perjalanan menuju Ke
Tanjung Benoa mba Sari menceritakan disana banyak permainan airnya seperti
Jetsky, Flying Fish, dan Lain-lainnya, juga terdapat pulau penyu di Tanjung
Benoa. Penjelasan mba Sari ini adalah
lawakannya yang kesekian kalinya dia mengatakan “Ade-ade nanti di Pulau Penyu
ada 3 jenis penyu yang pertama penyu hitam, kemudian penyu coklat dan penyu
putih. Nah ketiga penyu itu yang penyu hitam dan coklat boleh dielus tapi yang
putih harus berhati-hati karena apa ada penunggunya, ada yang menjaganya jadi
kalo ade-ade mencoba mengelusnya harus minta ijin dulu pada pemiliknya.” Yang
artinya bahwa penyu putih itu milik wanita yang selalu dibawa kemana-mana kami sumua yang Cowok pun tertawa kecil “ha ha
haaaaa”. Kemudian kata mba Sari bila tidak ingin mencoba permainan dan ke pulau
penyu disana jangan kemana-mana karena wilayahnya itu sudah dibatasi
pembayarannya jadi apabila ada ade-ade melewati batas wilayah yang telah
ditentukan maka akan dikenakan membayar lagi dengan uang sendiri.
Sampai juga di Tanjung Benoa makan-makan dengan
hidangan prasmanan setelah selesai makan karena tidak mencoba permainan dan ke
pulau penyu akhirnya duduk manis deh, tapi tak apa kemudian saya dan
teman-teman sekelas ehhhh malah pergi-pergi ke kanan Rumah Makan yang ada di
tanjung Benoa, kami foto-foto layaknya bintang sinetron yaitu SM*SH karena kami
bertujuh Saya, Hafid, Tri, Didit, Faisal, Wawan dan Rilo. Capek....... akhirnya kami duduk di Kapal kecil entah
milik siapa yang penting kami enak, tidak tau siapa ada 2 orang menghampiri
kami lagak-luguknya mereka masih mabok jalannya saja gentayangan, “kayak setan
donk”. Mereke berbicara pada kami dengan bahasa indonesia “Rombongan dari mana
dek” Saya menjawab “dari SMA N 1 BANTARBOLANG” Dia tanya lagi “Ni dek ada arak
bali dibelakang cobalah sedikit, orang yang ke Bali kalo belum minum arak bali
kayak orang belum ke Bali.” Tapi saya menjawab “ tidak mas saya orang islam.”
Sayapun mengajak teman-teman kekerumunan SMA N 1 BANTARBOLANG karena takut
diapa-apain. Ehhhhhh malah ditawarin buat video klip kebeneran ga apalah untuk
hiburan dari pada duduk manis, kami nyanyi lagu bondan dan direkam dengan
hendikem uisssss gaya nya keren-keren, mantabbbbbbb.
14.00 – 16.30
Menuju ke Uluwatu.
Habis jalan-jalan di Tanjung Benoa badan berkeringat kami pun duduk-duduk
saja di bangku masing-masing dengan didinginkan AC. Kata mba Sari untuk menuju
ke sana kita harus melewati kawanan kera. Ternyata emang benar setelah turun
dari bis kita dijemput langsung oleh kera-kera di sana, padahal itu belum
memasuki daerahnya begitu.
Di pintu masuk uluwatu kami diberhentikan oleh orang-orang yang ada disana,
katanya kita itu harus mengenakan seperti kain yang kira-kira panjangnya 1
meter lebih yang seharusnya dililitkan di pinggang kita katanya demi
keselamatan, walaupun saya tidak mempercayai hal seperti itu dan karena
barangkali melecehkan saya tetap mengenakannya untuk menghormati kepercayaan
disana. Setelah melewati kawanan kera kita menjumpai bahkan meniki bukit nan
terjal yang berbatasan langsung dengan laut. Wow indahnya..... kami tidak
melewatkan kesempatan ini untuk berfoto-foto, foto sama turis, kemudian
bersama-sama rombongan dan uniknya berfoto dengan kera-kera yang ada disana.
Ada kejadian yang saya tonton pemirsa, padahalkan tadi di dalam bis sudah
dibilang oleh mba Sari bahwa jangan mengenakan barang-barang yang mencolok
masih pada ngeyel, eh...... akhirnya kan diambil oleh salah satu kera disana
tapi untungnya diselamatkan dapat diambil kembali oleh para pawang disana. Oh
ya pada saat perjalanan ke pintu masuk uluwatu di sana juga kami melihat kera
yang baru saja melahirkan tapi sayangnya anaknya mati, anehnya anak kera
tersebut dibawa terus oleh induknya walaupun sudah mati.
16.30 – 19.00
Dari kunjungan kami ke Uluwatu, kami lanjutkan ke Garuda Wisnu Kencana
kira-kira sekitar 30 menit dari Uluwatu, di GWK kami mendaki puncak bukit untuk
bertemu yang namanya dewa Shiwa yang belum jadi perakitannya, katanya bila
patung Dewa Shiwa ini sudah jadi patung tersebut akan menyaingi besarnya patung
Eifel yang ada di Amerika menjadi patung terbesar di Dunia, konon dibawah
patung Dewa Shiwa memancar air yang tak akan pernah kering dalam artian megalir
terus. Kami juga di sana membuat video dari kameramen Andri yang biasa disapa
Jekicen.
Karena waktu pementasan akan segera dimulai kamipun menuju ke gedung
pementasan. IHIIIIII.... penarinya cantik-cantik dan menawan kami foto-foto
dengan mereka setelah pertunjukan, pokoknya sangat mengesankan sekali deh.
19.00 – 07.30
Uhhhhhh badan udah lemas, capek, letih dan lesu setelah seharian bepergian.
Kami menuju ke penginapan di Hotel Jaya Giri, makan-makan dan pembagian kamar.
Eeeeeeehhhhhhh yang lain udah dapat kamar tapi saya, Hafid Dan Herlana
malah belum dapat kamar tapi setalah kira-kira lamanya 30 menit kami menunggu
akhirnya ada kamar yang kosong kamipun cepat-cepat kesana yaitu kamar No.34
paling belakang sendiri disana kami mandi, beres-beres dan berbelanja baju
dipedagang lesehan yang ada di dekat hotel. Setelah berbelanja mata ini terasa
ngantuk sekali akhirnya saya pergi ke kamar ehhhh di nyampe dikamar malah
Herlana dan Hafid bersaing asik-asik kan nelpon, entah nelpon siapa yang jelas
mengganggu saya tidur karena ulah mereka, lama-kelamaan akhirnya terlelap juga,
nyenyakkk sekali rasanya....
Tak terasa udah jam 5.00 aduh kesiangan nih saya cepat-cepat mandi
sampe-sampe mandinya itu berdua dengan herlana duh jadi malu...
Segerrrrrrrrrr. Selesai mandi, Sholat Subuh dan makan bersama dengan
hidangan prasmanan
07.30 – 08.00
Kita menuju ke Pasar yang dijanjikan Seni Sukawati ehhhh malah ke Pusat
ole-oleh Krisna, di sana yang lain enak-enak berbelanja tapi saya tidak
berbelanja karena saya tidak tertarik dengan hasil karya yang ada disana.
Seperti biasa daripada bengong ngeliatin temen-temen belanja saya photo-photo
aja deh disitu.
08.30 – 10.00
Setelah asik berbelanja di Krisna perjalanan kita lanjutkan ke Putra Barong
untuk menyaksikan Tari Barong. Di perjalanan sepertinya kok lambat banget jalan
bisnya ternyata eh ternyata jalan menuju ke sana sempit dan banyak di lewati
kendaraan-kendaraan besar seperti kontainer dan lain-lain tidak hanya bis
pariwisata saja.
Duhhhh lama banget ya padahalkan tidak sabar melihat pertunjukan tersebut
barang kali terlambat gimana hayoooh. Akhirnya sampai disana tu kan beneran
kita udah terlambat kira-kira 15 menitan, saya cari tempat duduk yang nyaman
untuk bisa memfoto pemeran, ahhhh ada disana, saya duduk di samping kiri tempat
duduk penonton kira-kira barisan tengah. Lo lo lo ini cerita apaan dimengerti susah
sekali karena bahasanya menggunakan bahasa bali tapi kita diberi selembaran
kertas disitu dituliskan artian dari cerita yang di pentaskan. Ternyata
pementasan ini sudah tidak tradisional lagi sudah dibarengi dengan
lelucon-lelucon.
Ada peragaan yang unik dimana penontonnya bersorak dan tertawa
terbahak-bahak yaitu pada saat pemeran musuh dan jahat yang menyamar menjadi
monyet mati, pada waktu itu matinya tengkurap setelah di balik badankan malah
ekornya diselipkan di kedua paha yang teratas menyerupai kelamin laki-laki,
disini penonton sudah mulai tertawa kelanjutannya pemeran yang lain berusaha
untuk menidurkannya eh malah buat mainan jadi tambah tertawa terbahak-bahak. Ha
hay....
Habis menyaksikan tari barong ke Galuh yaitu pusat perbelanjaan aneka tenun,
tapi yang lain asyik beli ini dan itu saya hanya melihat-lihat saja karena
tidak ada yang saya selerai untuk dibeli, di sana saya duduk dengan guide yang
sangat cantik ajalah dari pada mondar-mandir capek mendingan ngobrol sama dia,
enggak kerasa waktu di galuh sudah habis duh selesai deh ngobrolnya.
10.00 – 12.30
Saatnya menuju ke Cah Ayu, di perjalanan untungnya tidak seperti berangkat
tadi yang macet ini sangat lancar. Mba Sari memberikan arahan bahwa di Cah Ayu
nanti ade-ade dapat mencicipi makanan yang ada disana, mba Sari juga memberikan
kekocakannya lagi yaitu “di Pusat Oleh-oleh Cah Ayu Ada yang namanya kacang
asin ade-ade, kacang asin ini dapat mengencangkan payudara khususnya bagi
perempuan, walaupun kecil yang pentingkan kenceng, tapi ade-ade jangan salah
jika makan genap ke dua-duanya sama kencang sedangkan jika hanya makannya
ganjil maka hanya salah satu yang kenceng ade-ade”.
Sampai di Cah Ayu langsung aja kita cicip-cicip sampai perut kenyang
padahal waktu mencicipi belum membeli/ memilih jajanan untuk oleh-oleh. Karena
saya orangnya tidak sombong dan baik
hati saya membeli 3 jajanan khas bali untuk oleh-oleh keluarga yang saya
sayangi dirumah. Merasa cukup mencicipi dan akhirnya saya kekasir untuk
membayar, dari membayar langsung menuju ke
belakang toko Cah Ayu ternyata disitu masih ada ruangan yaitu ruangan untuk
makan-makan dengan hidangan prasmanan, wah udah kenyang nihhh. Dari pihak Cah
Ayu menawarkan pada rombongan kami untuk menyumbangkan lagu, karena jiwa
ketenaran SMA N 1 BOLANG akhirnya Eldi dan anak IPS maju untuk nyanyi,
kebeneran lagunya enak untuk berjoged, joged ahhhh, wah wah wah masa jogednya
rusuh begini sih alah tapi tak apa lanjutkan. Ada mba Sari nih ah cari
perhatian ah.... goyang terus sampai pagi.
12.30 – 18.00
Duh saking asyiknya joged ngga kerasa nginget waktu.
Kali ini kita ke KUTA, sebelum ke Kuta terlebih dahulu ke Central Parkir
karena di Kuta bis tidak di perbolehkan kesana mungkin karena jalannya yang
sangat sempit.
Dari Central Parkir kita naik angkutan yang namanya Komotra. Sampailah di
JOGER, Urghhh adaem banget yakin, setelah kepanasan di bis karena AC nya
bermasalah disebabkan mungkin samua AC ditutup akhirnya ion pendinginnya pecah
dan hanya angin bersemilir saja yang keluar.
Saat tiba di Joger sebelum masuk kesana kita diperiksa dengan alat yang
begitu canggih dimana alat itu bisa mendeteksi bahan logam, mungkin pemilik
Joger takut ada yang membawa senjata tajam dan bom kali yahhhh. Sebelum masuk
ternyata rombongan mendapat stiker yang harus ditempelkan di baju, ternyata
yang menempelkan stiker itu mbaa Sari, ini yang membuat terkesan saya, mungkin
karena dada saya yang agak terlihat maco dia menempelkannya dengan mengelus
dada saya begitu lembutnya.
Di dalam banyak pameran mulai dari aksesoris, sandal, baju dan lain
sebagainya. Tetapi sekian banyak pameran saya hanya membeli sandal Joger aja
karena barang-barang di Joger mahal-mahal banget contohnya aja harga baju, ga
ada harga baju yang harganya Rp 50.000 ke bawah adanya 75.000 ke atas. Akhirnya
saya hanya memilih sandal joger untuk kenang-kenangan itu juga harganya Rp
25.000.
Setelah membayar di kasir kita lanjutkan perjalanan ke pantai kute yang
katanya ada pemandangan terindah didunia yaitu SUNSET, sepertinya sering saya
lihat di televisi bibir pantai Kute itu bersih tak ada sampah, ehhhh ini malah
kebalikannya dimana disana banyak dijumpai sampah yang menggunduk.
Kejar-kejaran, main air, pasir, dan foto-foto menjadi aktifitas kami
disana. Walaupun keadaannya tidak seperti dulu tapi ini membuat terkasan saya
yang tidak akan melupakannya.
18.00 – 05.00
Karena jarum jam sudah menunjukan pukul 18.00, badan capek dan lelah
apalagi saya ingin ke penginapan karena suasana pantai yang tidak mengenakan
lagi.
Sama- sama kita keluar dari pantai untuk ke penginapan tapi sebelum itu
kita harus naik lagi yang namanya Komotra ke Central Parkir terlebih dahulu.
Setelah sampai di Central Parkir, semuanya naik ke bis tapi anehnya bisnya
itu tidak jalan-jalan selama sekitar 20 menit. Kami pun heran eh ternyata
anak-anak dari IPA 2 ada yang ketinggalan di pantai Kute setelah di telepon
sama temannya yang ada di bis. Sambil menunggu yang ketinggalan kami semua
turun dari bis nyanyi-nyanyi bareng bunda Lilis dan kebiasaan kami yaitu
foto-foto.
Akhirnya datang juga kita pulang ke penginapan, mandi, bersih-bersih dan
makan malamdengan hidangan prasmanan.
Seusai makan malam kemudian kemudian saya dengan teman-teman
berbincang-bincang mengenai mba sari, disini saya mulai cemburu karena
membicarakan mba sari seakan-akan tidak menghiraukan saya yang mulai
menyukainy, malampun mulai larut sehingga kita pergi ke kamar masing-masing.
Tetapi dikamar suasananya kurang enak, saya pun keluar untuk mencari udara
segar eh malah diajak main kartu. Apesnya saya kalah 2 x dan harus tidak harus
saya meminum air sebotol bagi yang kalah.
Asyiknya main kartu tiba-tiba ada suara CW yang menjerit ternyata itu teman
saya yaitu Rias. Dia kemasukan makhluk halus entah itu jin yang ada di Bali
atau yang biasa merasukinya. Aku pun berhenti bermain dan menghampirinya untuk
membantu mendoakan barang kali jinnya itu mau keluar. Rias pun tenang kami yang
ada dikamar rias kembali kekamar masing-masing untuk tidur, disini ada rasa
was-was yang mendalam. Tapi karena saya berdoa dan berserah diri sayapun terlelap.
0 komentar:
Posting Komentar