Seruan
Allah berkumandang,
KHAYYA ALASH SHALAAH…
Bahasa
kitanya nih yahh, “Hei hamba-hambaKu, ayo tunaikan
shalat. Beribadalah kepadaKu. Jangan kalian asyik dengan perdagangan dunia
kalian. Hentikan sejenak segala aktivitas.”
KHAYYA ALAL FALAAH…
“Ayo, berbondong-bondong menuju
kemenangan. Tahukah kalian? Kemenangan yang nyata adalah saat Aku ridha kalian
menjumpaiKu.”
Namun,
seringnya seruan itu kita jawab dengan berbagai kesibukan dan seribu alasan kita.
“Bentar yah, lagi asyik chatting.
Bentar yah, filmnya lagi seru. Bentar yah, tugasnya masih numpuk. Bentar yah,
belum puas ngademnya di mall. Bentar yah, tidurnya masih nyenyak. Bentar yah,
lagi asyik nih ngerumpinya.” Dan segudang bentar-bentar
lagi alasan yang menunjukkan sebenarnya kita malas untuk mendirikan sholat.
Mungkin
Allah masih membiarkan kita dengan kesibukan kita untuk saat ini. Segala kebutuhan tercukupi. Harta masih
dikasih, ilmu masih dijejali, pun juga dengan sehat kita. Tapi saat kebutuhan
yang paling mendesak kita perlukan, Allah akan tunda. Bagaimana? Sedih tuh hati,
pasti sedih. Dijamin galau tingkat langit.
“Ya Allah… kenapa sampai saat ini
belum Engkau pertemukan aku dengan jodohku?”
“Ya Allah… suami/istri marah-marah, mengapa
hubungan ini nggak ada harmonis-harmonisnya?”
“Ya Allah… sudah lima tahun membangun
rumah tangga, mengapa Engkau belum juga mengaruniai momongan?”
Dan
mengapa-mengapa yang lainnya.
Katanya
Allah pengabul doa. Siapa hamba-Nya meminta, maka diijabah.
Masihkah
kita ingat saat kita tunda shalat? Mungkin kalau Allah jawab
pertanyaan-pertanyaan tadi, akan Allah jawab dengan jawaban yang sama, yang pernah
kita jawab.
“Bentar yah hamba-Ku, Aku lagi
sungkan”
“Bentar yah, Aku belum berkehendak.”
“Bentar yah, kalian juga
bentar-bentar mulu.”
Kalo
Allah sudah jawab beginian, apa yang mau diharapkan lagi. Buat tuhan tandingan?
Wahhh, sudah tadinya membuat Allah marah, sekarang mau syirik. Dijamin deh,
nggak bakal diampunin. Suer!!
Lalu
apa yang harus diperbuat? Kejar Allah, minta ampunannya. Benahi shalat kita.
Jangan ulangi! Jangan ulangi hal-hal yang membuat Allah sungkan dengan kita.
Insya Allah, Allah paham apa yang kita butuhkan.
Saling
berbagi kebaikan, mudah-mudahan Allah ridha dan mudah-mudahan kita semua adalah
orang yang pandai mengambil pelajaran.
0 komentar:
Posting Komentar