Sewaktu di Bandung, tiga tahun yang lalu, saya pernah tinggal di
kontrakkannya belek Atun. Biasa anak muda, pingin cari pengalaman dari
treveling. Hehehee. Sebenarnya dulu ingin nyari kuliah disana, tapi karena
suhunya yang terlalu ekstrim, saya mengurungkan niat untuk kuliah disana.
Suami Bulek Atun, Om Wari, menurut saya bisa disebut sebagai
juragan bakso. Selain memproduksi bakso dalam jumlah besar dengan tangannya
sendiri, beliau juga mempunyai delapan gerobag bakso dan tujuh karyawan yang menjualkan
bakso-baksonya. Hampir setiap hari, disana yang namanya bakso bisa
masuk kedalam perut saya. Pertama karena rasanya yang enak, kedua tanpa
mengeluarkan dompet dari kantor“bayar” alias gratis. Hehehee.
Setelah tiga tahun terlewati, saya berpikir mengapa saya tidak
mencoba belajar membuat bakso tersebut. Saya tertarik dengan baksonya um Wari
ini, rasanya itu berbeda dengan bakso-bakso pada umumnya. Nikmatnya istimewa,
dagingnya berasa, waahh pokoknya.
Harapannya kedepan saya ingin
menjadi pegawai yang berwirausaha, atau sebaliknya enterpreneur yang menjadi
pegawai. Saya tidak ingin menghabiskan waktu saya hanya duduk di depan computer
dan menyelesaikan berkas-berkas yang membosankan. Dengan berwirausaha mungkin
menjadi solusi yang tepat.
Seandainya bakso ini bisa saya buat sendiri dengan tidak
mengubah cita rasa aslinya, insya Allah, prospek finansial selama menjadi
mahasiswa rasa-rasanya mencerahkan, dompet tebel teruus #isinya banyak tagihan maksudnya? hehehe
Bahkan setelah lulus, sepertinya dari bakso ini masih menjadi
suatu yang harusnya dipertahankan. insya Allah. selain mencukupi kebutuhan anak
dan istri, juga sebagian bisa di alokasikan untuk bakti sosial. Insya Allah.
MUDAH-MUDAHAN SAYA TIDAK HANYA PANDAI BERBICARA. TAPI MAMPU MEREALISASIKANNYA.
YANG TERPENTING ACTION JOV!!
Akhirnya H+1 (18 Juli 2015) setelah lebaran saya mencoba belajar
membuat bakso. Mulai dari membeli daging dan bahan-bahannya, kemudian antri
untuk penggilingan, megolah daging tadi menjadi bakso, sampai pada saya
merasakan sendiri baksonya. Heheee.
Ternyata membuat bakso tidak sesulit yang saya bayangkan. Mudah.
walaupun hasil baksonya belum bisa sebulat dengan bakso yang lain. Membuat
bakso sendiri saja relatif cepat, apalagi jika dibantu istri tercinta. Dia
memberikan bantuannya dengan kasih sayang, pasti akan menjadi bakso yang
istimewa dan jauh lebih cepat. #LHO, kenapa lagi-lagi berbicara istri?
Bakso telah siap dihidangkan. Saya mencobanya, dan saya rasa
bakso buatan saya tidak kalah jauh dengan bakso-bakso pada umumnya. Bener.
Suerr. Eh bener ini saya nggak bohong. Yah kapan-kapan kalau anda tidak percaya
anda bisa membeli bakso buatan saya. Lho, kenapa jadi promosi disini? Hehee
berikut dokumentasinya.
ANTRI DI PENGGILINGAN |
PEMBENTUKAN BAKSO |
SELESAI |
0 komentar:
Posting Komentar