Sewaktu
kecil, kalo tidak salah saat itu kelas 2/3 (8 th) saya pernah menolak beberapa makanan
yang dihidangankan ibu. Beberapa makanan itu seperti sayur-mayur, ikan, ayam,
dll. #lha trus yang dimakan apaan? Hehehee
Padahal
baru saja melihat bentuknya, saya seperti sudah mempunyai pandangan, “Wah ini
tidak menarik, pasti tidak enak rasanya.” Alhasil, ibu sering ngomel-ngomel. “Coba
saja dulu mas, baru berkomentar.” Suara ibu dengan nada meninggi. Bapak juga
ikut menasihati, “Lihat bapak mas, apapun makanan yang ibu sajikan, bapak suka.
Ehmm nikmat.” Lalu lanjutnya, “Syukuri. Ketika kita pandai bersyukur, semua
makanan terasa lebih nikmat. Sueerr.”
Daripada
ibu ngomel-ngomel terus, iseng-iseng saya mencoba memakan apa yang ada di meja
makan. Wah enak ternyata, bener, ini bener-bener enak. Seketika ibu nyeloteh
sambil njewer salah satu telinga saya, aduh-aduh-aduh bu. “Makannya, dirasain
dulu, baru bicara.” Semenjak saat itu, saya selalu berusaha menghargai makanan.
Apapun jenis dan bentuknya. Semuanya masuk, saya doyan, kecuali jengkol dan
pete. Heehee.
Ada
beberapa hikmah yang bisa dipetik. Apabila kita mensyukuri apa yang ada, semua
terasa lebih nikmat. betul, dan ini sejalur dengan yang telah Allah firmankan lain syakartum la adziidannakum. Jika kamu
pandai bersyukur, akan Aku tambah nikmat-Ku padamu. Nikmat itu bisa ditambah baik
dari kuantitasnya maupun kualitasnya. Rosulullah juga mengajarkan pada kita,
apabila beliau tidak menyukai makanan beliau tidak pernah menghina makanan tersebut.
Hikmah
yang lain, ibu sebagai penyaji makanan hatinya pun tersenyum karena hasil
usahanya dihargai. Tidak cepat menua sehingga tetap enak dipandang dan tensi
darahnya akan stabil, sehat selalu, hehee. Seandainya ini dilakukan oleh setiap
suami, insya Allah jalinan rumah tangga diantara keduanya akan semakin erat
sampai kiamat. Hehehee. Tapi ada yang harus diperhatikan, jangan mentang-mentang
seorang suami diajarkan oleh Rosulullah untuk menghargai makanan kemudian
seorang istri memasak dengan seenaknya. Maksudnya memasak tapi tidak
memperhatikan rasa. Seenaknya memberikan garam, atau bumbu-bumbu yang lain
secara berlebihan, yang menjadikan rasa makanan itu tidak nikmat. bagaimana jalinan
rumah tangga akan romantis? Belajarlah memasak. Perhatikan ibu anda ketika
memasak. Saya juga bisa, masa anda yang perempuan tidak bisa. #lho.
Perempuan
hebat. IBU. Itu sebutan untuk Anda. Kasihmu sepanjang masa.
0 komentar:
Posting Komentar