Selasa, 12-02-2013
Assalammu’alaikum saudaraku yang InsyaAlloh dimuliakan
Alloh, Alhamdulillah sampai pada saat ini saya dan mungkin saudara pembaca
sekalian masih diberikan kesehatan yang mendukung untuk aktifitas sehari-hari,
Amin... Semua ini adalah limpahan rahmat dan nikmat Alloh yang diberikan pada
kita, nah atas limpahan rahmat dan nikmat ini seharusnya kita harus pandai-pandai
untuk mensyukurinya. Alloh berfirman,“Barang siapa bersyukur atas nikmat-Ku,
maka akan Kutambahkan nikmat-Ku. Dan barang siapa kufur akan nikmat-Ku,
sesungguhnya siksaku amat pedih.”
Apakah saudara sekalian sudah mensyukuri nikmat yang telah
Alloh berikan pada kita ini?? Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang
yang bersyukur akan nikmat Alloh. Amin...
Saudaraku yang berbahagia, tadi malam dan malam-malam sebelumnya
seperti biasa dan tiada firasat-firasat yang menghampiri pada diri saya
sedikitpun. Tidur kurang lebih jam 12 karena habis jaga radio Mafaza FM dan
sekitar 1 setengah jam tidak bisa tidur karena siangnya telah tidur seharian,
heheee (jangan untuk ditiru). Kemudian saya terlelap bahkan itupun tidak pulas
dalam kesunyian malam, karena saya tidur didampingi nyamuk-nyamuk yang
berkeliaran mengincar darah segar saya dikala saya dalam keadaan lengah nan tak
berdaya (kaya sinetron aja, Hee). Untungnya saya sudah siap raket pembasmi
nyamuk, hahaaa awas kalian. Setiap ada suara nyamuk menggeming di telinga saya,
mesti saya terbangun dan maap, setelah saya terbangun itu pasti ada korban yang
meninggal oleh saya (jangan tangkap saya Pak Polisi, itu Cuma nyamuk. Lagian nyamuknya
juga ganggu saya tidur sii, heee).
Kira-kira jam 4 ada penjaga masjid yang sering datang ke
Pesma untuk membangunkan santri-santri pesma, sebut saja dia mas Budi. Mungkin dia
membangunkan saya untuk menyuruh saya Adzan Subuh, dimana pada hari-hari
sebelumnya saya yang biasa adzan karena imam dan ulil sedang tidak berada di
Mafaza waktu itu. Alhamdulillah dibangunkan mas Budi saya bangun namun hanya
menjawab,“Yang lainnya dulu aja mas.” Kemudian saya tidur lagi, heee, tapi dilelapnya tidur saya, mendengar mas budi
ini yang akhirnya adzan Subuh. Heee. Walaupun mendengar adzan tetep saja saya
tidak sadar dalam tidur saya, hee. Sampai pada akhirnya kira-kira 5 menit
sebelum iqomah tiba, saya bermimpi. Dalam mimpi itu lagi-lagi Ibu saya yang
tercinta membangunkan saya, entah kenapa jika ibu saya yang membangunkan mesti
saya langsung bangun tanpa pikir panjang, entah itu nyata atau dalam mimpi.
Ini menandakan ibu saya atau saudara yang mengalami kejadian
yang sama seperti saya ini sangat sayang pada kita entah itu dalam mimpi
sekalipun. Beliau tidak mau membiarkan anaknya terperosok kedalam siksa api
nereka, dimana panasnya api neraka 70 kali lipat dari panas api yang ada di
dunia. Wah sungguh bagaimana rasanya yaaa?? Naudzubillah lah kalo mau ngerasaain,
orang yang di dunia ini saja ketika nginjek putung rokok langsung mencelat (loncat) karena panasnya, apalagi yang ada di
neraka nanti. Haduh-haduh Naudzubillah Ya Alloh.
Dan temen-temen yang ibunya sudah enggak menghiraukan
membangunkan untuk sholat, hati-hati jangan-jangan ibunya udah gak sayang lagi
dan membiarkan temen terperosok ke nereka. Makanya temen, kalo kesiangan, terus
bilangin ke Ibunya temen, “Bu, sudah ga sayang lagi apah sama saya?” gitu, “Apa
saya bukan anak ibu?” heee kalo yang ini saya becanda just kidding gitu.
Ingat sobat, sifat orang munafik itu salah satunya malas
mengunjungi masjid dikala Subuh dan Isya (bagi yang Akhwan), dan sesungguhnya
jika temen tau kalau pahala yang diberikan pada kita dikala subuh, walaupun
buta niscaya sambil merangkakpun pasti akan datang untuk melaksanakan sholat
subuh, karena tahu pahala yang akan diberikan pada kita. Subhannalloh karunia
yang sungguh sangat besar sekali ternyata.
Demikian sobat, semoga dapat diambil hikmahnya dan ada
manfaatnya. Bilahitaufiq wal hidayah,
Wassalammu’alaikum
0 komentar:
Posting Komentar