Selasa, 02-02-2013
Assalammua'alaikum
lama tak jumpa, kangen ingin saling berbagi kebaikan. Kali ini sobat, saya ingin
mengulas kembali apa yang telah disampaikan ustad saya dalam kajian ba’da
magrib yang lalu.
Banyak kalangan dari kita kaum
muslimin dalam doanya yang tidak didengar oleh Alloh SWT. Ini adalah kemalangan
yang paling malang, lebih malang dari kota Malang, hee. Tahukan sobat pembaca,
mengapa doa yang selama ini tidak diIjabah oleh Alloh, Imam Al Fakih Abu Laik
mengatakan bahwa hati-hati kita itu mati. Jadi pantas doa tidak terjawab, dari
hati yang mati ini permohonan tidak sampai ke Hadrotulloh. Yang menyebabkan
hati ini mati, ternyata ada sepuluh.
dimana beliu (Abu laik) menjelaskan
2.
Sering membaca Al-Qur’an tetapi ajarannya tidak pernah
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Beranggapan mencintai Rosul (mengaku umat Nabi)
namun mencampakkan, mengabaikan, mengingkari sunnah-sunnah yang pernah
diajarkan Nabi.
4.
Pandai menikmati yang telah Alloh berikan dalam
alam yang terbentang, tapi tidak pandai
bersyukur (syukur dalam artian amalan/ perbuatan).
5
Sering berkata bahwa syaiton itu musuh, tapi
malah berteman pada mereka.
Ambil contoh, dalam menangani permasalahan
Alloh masih diduakan dengan meminta pada dukun dan sbagainya.
6.
Menyatakan mati adalah suatu hal yang benar,
namun tidak pernah menyiapkan diri dalam menghadapi kematian. (terlena akan
kehidupan dunia)
7.
Memproklamirkan diri ingin selamat dari neraka
namun perbuatannya sendiri yang melemparkannya ke neraka.
8. Ingin masuk kedalam surga tapi tidak pernah
berjalan untuk ingin menemuinya.
9.
Menguburkan orang yang mati diantara kita tapi
tidak bisa mengambil i’tibar (pelajaran) dari jenazah yang telah dikuburkan
itu. Maksudnya bahwa kita akan mengalami seperti itu.
10.Dikala bangun dari tidur hanya bicara aib-aib
orang namun melupakan aibnya sendiri.
Bagaimana jalan keluarnya??
1. Memperbaiki batin kita, dan menyelamatkan diri
dari penyebab-penyebab matinya hati. Seperti yang telah dijelaskan tadi.
2. Berdoa dengan adab.
a.
Memilih waktu-waktu yang mempunyai waktu nilai
mulia, meskipun hari-hari lain dibolehkan berdoa namun lebih mengintai/
mengutamakan waktu-waktu yang punya nilai mulia dulu.
Logikanya begini sobat, kalo kita datang ke rumah seseorang dengan tujuan
utamanya minjem duit. Yang paling pertama diperhitungkan tanggal berapa ini?? Apakah
tanggal tua, kalo minjem pada tanggal segini paling tidak dikasih, malah bisa
jadi yang dipenjem juga lagi ngap-ngappan, heee. Kan itu toh. Pagi/ sore??
b. Memilih keadaan yang istimewa. (ketika turun
gerimis, antara adzan dan iqomah.)
c.
Berdoa menghadap kiblat.
d.
Menyederhanakan suara, tidak terlalu pelan dan
juga keras. (karena Alloh maha mendengar)
e.
Jangan menunjukan sikap berani. Contoh: ya Alloh
ampunilah saya kalo Engkau mau/ ya Alloh berilah saya rejeki sedikiiiiiittt
saja!!
f.
Berdoa dengan sikap tadhoru (hampir dikatakan
merayu), tawadhu dan khusu’.
g.
Serius dalam berdoa (mengangkat tangan) dan
Yakin doanya akan dikabulkan oleh Alloh.
h. Dalam berdoa etisnya, pertama yang dilakukan
dalam doa menyebut nama Alloh (memuji Alloh) jangan langsung memulai doa.
i.
Menyesuaikan doa dengan kondisi (taubat) dan tau
diri.
Semoga dapat kita renungi
bersama, apakah selama ini hati kita mati? Atau bagaimana?? Jika ya,
cepat-cepat perbaiki amalan-amalan yang membuat matinya hati kita.
Nantikan postingan-postingan cuplikan tausiyah
dari sobat Jovi, dan semoga bisa menjadi nilai amal ibadah dimata Alloh dan
bermanfaat bagi kita semua. Amiinn..
Wassalammualikum.
0 komentar:
Posting Komentar