About Me
Mendapat predikat coumload, tidak
menjadikan saya sombong. Saya peringkat dua dari tiga murid TK lainnya, *tuh keren bukan? Becanda saja. Secara otomatis
saya melanjutkan dijenjang yang lebih tinggi dari TK. Yaa betul S1, *dibaca SD, kali ini juga saya masuk
dengan peringkat pertama, *soalnya saya
yang baru daftar sendirian. Saya senang
bisa diterima di SD Muhammadiyah, Alasan saya memilih masuk SD Muhammadiyah
yaitu, pertama bapak mengajar disitu, kemudian SD Muhammadiyah termasuk
mengedepankan agama *padahal dulu masih
kecil, ko bisa mikir kesitu yah. Kegiatan belajar mengajar telah
ditetapkan, karena biasanya di TK itu masuk siang, saya jadi malas bangun pagi,
“Wahh masih pagi lah, nanti saja,
biasanya juga nggak jam segini bu/pak!” Ungkapan saya saat dibangunkan
kedua orang tua saya. Dengan paksaan sedikit, akhirnya kedua orang tua saya
berhasil juga membangunkan saya. Setelah mandi, mengenakan seragam baru *wah keren juga nih saya, keliatan cool saat
berkaca, kemudian sarapan, paling suka dulu sama buburnya bu Kastari *ibu dari temen. Kalo nggak salah,
berhubung bapak belum punya kendaraan bermotor, saya dan bapak naik sepeda ke
sekolah *bapak yang membonceng saya.
Nggak! bohongan. Kalo semisal dilihat-lihat seperti bapak sama anaknya, *ya emang kali.
Sesampainya di SD, saya bingung apa
yang harus saya lakukan, *temen-temen
ingatkan, saya berbadan kecil, penakut, dan cengeng. Saya hanya bisa membisu
jika tidak diajak bicara. “Waduh ternyata
ada Alis, gimana ini?”, dia ternyata masuk di SD yang sama temen-temen,
tapi kali ini saya sedikit berani kerana jika dia macam-macam dengan saya, ada
bapak ini. Nama saya Kiki, saya Arif, saya Hamdan, mereka bertiga sepertinya
yang mengenalkan diri pada saya terlebih dahulu. Sejak saat itu saya paling
akrab dengan Kiki. Kami main bersama dan belajar bersama. Saat di SD saya tidak
terlalu berprestasi, hanya mentok-mentoknya peringkat delapan di kelas. Banyak kejadiaan
yang membuat saya tertawa geli, jijik, dan haru saat terlintas dipikiran saya. Begitu
memalukannya, *semoga temen-temen lupa
dengan kejadian itu.
Lanjut kecerita, akhirnya bapak punya
motor sendiri, motor pertama yang pernah dimiliki itu vespa. Tok otok otok bunyi vespa melaju menuju
SD, wah senangnya, saya sangat bersyukur sekali karena sebelumnya terlihat
bapak kecapean setelah mengayuh sepeda dengan memboncengkan saya dan adik saya
ke sekolah. Tidak lama kemudian motor dijual oleh bapak, saya juga tidak tau
apa alasannya, mungkin karena faktor ekonomi keluarga saya yang sedang labil,
bapak dan saya kembali menggunakan sepeda berangkat ke sekolah. Saya selalu
berdoa agar bapak dikasih rejeki sehingga bapak bisa punya motor lagi.
Karena bapak mengajar di sini, saya
sering sekali diikutkan kegiatan seperti perkemahan, saya selalu mengikuti sejak
kelas empat sampai kelas enam. kemudian saya mengikuti anggota drum band, saya
memegang tam tam, sampai pada akhirnya saya memegang bass drum, bayangkan coba!
Badan sekecil itu menggendong bass drum yang bulat dan gede. Yang paling
berkesan saat saya memegang bass drum, kami juara dua festival seni saat
perlombaan sekabupaten pemalang dengan kreasi-kreasi yang menarik tentunya. Sungguh
senangnya waktu itu.
Enam tahun sudah tak terasa di SD
mengikuti kegiatan belajar mengajar, namum bapak belum juga diangkat menjadi
Pegawai Negeri Sipil, mungkin belum rejeki bapak. Saya LULUS, dan kami pun
(saya dan temen SD) berpencar mencari sekolah yang dinginkan, ada yang mondok da
nada juga yang tidak melanjutkan.
Bersambung.
0 komentar:
Posting Komentar