Senin, 28 Januari 2013
MUHASABAH
Hari
demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun tak terasa berlalu. Jatah
umur yang diberikan Alloh pada kita sob, semakin berjalannya waktu semakin
berkurang pula umur kita. Banyak orang atau bahkan kita sendiri salah
menfsirkan bahwa tahun digantikan tahun atau sama halnya dengan ulang tahun,
usia yang telah dijalani semakin bertambah, emang betul sii bertamabah tetapi
berkurang jatah masa hidupnya. Kita analogikan dengan baterai dimana baterai
semakin kesini umurnya bertambah namun tingkat kapasitas yang dimiliki baterai
semakin berkurang karena ada isi yang telah ditetapkan sang pembuat baterai.
Sama halnya dengan kita semua, entah itu Presiden sekalipun akan mengalami
pengurangan jatah umur (tidak memandang siapa saja) dan sampai pada akhirnya menjumpai
kematian karena telah habis jatah umurnya.
Sahabat
yang budiman, akankah kita menghadap pada Alloh dengan dosa-dosa yang telah
kita perbuat, dengan perbuatan-perbuatan di dunia tiada manfaat. Sanggupkah
kita menjawab kelak akan amanah yang telah diberikan pada kita?
Selama
ini mungkin banyak sekali amalan-amalan yang juga tidak ditermia oleh Alloh,
mungkin itu dari sholat, puasa, zakat, haji kita, karena ibadah-ibadah ini bisa
mensifatkan riya pada diri kita, ingin dipuji oleh orang lain, melakukan ibadah
mengharapkan sesuatu pada orang lain. Semisal, melakukan sholat agar bisa
dibelikan motor. Semua ini adalah perbuatan-perbuatan yang tidak disuakai oleh
Alloh. Pernah penulis mendengar tausiyah dari salah seorang ustad penulis, ia
menceritakan bahwa setelah hari kiamat itu ada hari pembalasan, dimana buku
amalan-amalan manusia diserahkan pada Alloh, kemudian ada malaikat yang
menyerahkan pada Alloh dengan catatan yang baik-baik dengan berbagai ibadahnya,
tetapi disini Alloh tidak mau menerimanya. Kata Alloh, dia beribadah padaKu
hanya agar dipuji oleh orang lain tidak untuk-Ku semata. Naudzubillah hi summa
naudzubillah.
Pembenahan-pembenahan
diri ini perlu bagi kita, inilah pentingnya manusia menuntut ilmu, kata
ustadzku teruh haus dan hauslah menuntut imu. Fenomena-fenomena yang banyak
orang lakukan namun itu salah maka tinggalkan, dan fenomena yang sedikit orang
lakukan tetapi bersifat kebaikan maka ikuti, kerjakan, dan amalkan. Saat ini
malah menjadi kebalikan yang dikerjakan, banyak yang berbondong-bondong nonton
konser dan meninggalkan pangajian-pengajian, padahal jika diartikan konser itu
neraka dan pengajian itu surga, aneh juga manusia pda kehidupan kali ini yah...
waduh-waduh.
Mari
sahabat, kita benahi amalan, ibadah yang kita kerjakan. Sobat jovi menuliskan
ini khususnya untuk sobat jovi sendiri dan untuk kemajuan umat. Jangan sampai
kita semua diperturutkan dengan hawa nafsu kita. Semoga bermanfaat.
Wassalammu’alaikum
0 komentar:
Posting Komentar