Sabtu,
26-01-2013
Assalammu'alaikum
Pesan ini sobat
Jovi ingin sampaikan pada sobat Ukhti sekalian, saya ingin benar-benar sobat
Ukhti merenunginya.
Surat untuk Ukhti (perempuan)
Hai
Ukhti, dimanakah sosokmu yang banyak Akhwan (laki-laki) dambakan berada? Sosok
dengan kain yang penuh menutupi auratnya, sosok yang selalu diam, kalaupun berkata
maka tutur katanya pun baik, sopan, lemah lembut dan tidak mengumbar-umbar Aib
(kejelekan-kejelekan) saudaranya pada orang lain. Dimanakah sosok yang
mencerminkan sifat-sifatmu tadi berada?
Sepertinya
sudah ditelan jaman yang mencerminkan sosok Ukhti tadi, hanya sebagian kecil
saja Ukhti yang memiliki sosok tersebut. Lebih mementingkan gaya daripada
ketaatan pada Alloh, Naudzubillah hi summa nau’dzubillah. Ukhti sudah tau kan,
bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah dari kalangan Ukhti. Salah satu
sebabnya yaitu tadi banyak Ukhti yang membuka auratnya dari pada menutupinya, dan
juga dari sebab lainnya, menutup aurat adalah suatu kewajiban lho Ukhti.!!
Kalo saya
boleh menilai antara Ukhti yang menutup aurat dan yang tidak, kesannya Ukhti
yang tidak menutup Auratnya malah seperti wanita yang tidak mementingkan/ sudah
tidak menghiraukan harga dirinya. Karena aurat Ukhti itu adalah harga diri Ukhti
sendiri. Suatu barang yang sudah dibuka segelnya/ rusak, kebanyakan orang,
memilih barang yang masih tersegel rapi, karena takut bahwa barang yang mereka
beli dengan segel sudah rusak/ terbuka peresaan mereka bahkan saya juga
berpikiran, barang ini pasti sudah terpakai oleh orang lain sebelum saya. Sama
halnya dengan Ukhti, maka renungi lah Ukhti.
Sedikit tentang diri saya. Awal
masuk kuliah, saya adalah pribadi yang cukup pendiam tetapi diam yang berisi,
maksudnya ketika ditanya mengenai apa yang disampaikan oleh dosen InsyaAlloh
saya bisa menjawabnya. Waktu terus berputar sampai-sampai akhirnya saya
tertarik pada seorang Gadis di kelas saya sendiiri, dia itu cantik, putih,
berbahasa Inggris yang cukup memadai, alhamdulillah dia juga berhijab (kriteria
saya banget tuhh) hehehee. Entah mengapa jika satu kelompok dengannya, dia itu
terkadang menginginkan suatu pendapat dari saya, akan tetapi setelah saya
usulkan pendapat malah dia cuek, berpandangan sinis, mungkin karena iri dengan
saya waktu kuliah kali yah, soalnya saya termasuk dianggap smart. Smartfren
gitu, Hehehe becanda.
Dengan
kesinisan dan kecuekannya itu malah semakin membuat saya tertarik padanya.
Bahkan saya pernah sampai merasakan hati yang berdebar-debar saat melihatnya.
Sebagai ganti rasa suka yang mendalam, saya putuskan untuk mencari alamat
Fbnya. Awal-awal tidak ketemu karena dia mungkin tak memakai nama aslinya, eh
bener dia ga pakai nama aslinya. Hahahah, akhirnya ketemu juga, hati pun senang
dan gembira, horree hehehe. Pertama kubuka dinding Fbnya, sepertinya dia bukan
ukhti yang suka FB.an, karena dia jarang nulis status (mungkin anak twitteran
kali yah). Belum cukup puas disitu, saya
lebih ekstrim lagi ingin membuka kumpulan album foto-fotonya. Setelah saya
klik, Astaghfirulloh... (penasaran sobat, baca keanjutanya. Hehehe).
Setelah
saya klik, sosok Ukhti yang berparas cantik dan berHijab ini, pokoknya dia
pandai menjaga aurat lah di kampuz, ehhh ternyata sobat, dalam albumnya dia tak
berhijab. Entah mengapa hati ini langsung tak ada perasaan lagi untuknya.
Ukhti,
ketahuilah.! Bahwa setiap kalian memajang (memampang) dengan aurat yang terbuka
dan banyak Akhwan yang melihat, maka dosa ukhti akan terus bertambah dan terus
bertambah seiring foto Ukhti masih tetap dipajang dan dijadikan tontonan para
Akhwan.
Sedikit
cerita nih, ti (ga enak bgt yah pake ti, hee). Jadi gini ceritanya, saya juga
diceritain sii, hehehe. Tapi insyaAlloh bisa diambil hikmah, Amiin. Ada sepasang
suami istri baru, dan si istri ini dari awal ta’aruf sampai menikahnya
mengenakan hijab, jadi tidak diberi kesempatan si suaminya ini untuk melihat
auratnya sebelum sah hubungannya. Karena pasangan baru, mereka memutuskan malam
pertama di hotel, dapat kamar lalu langsung saja memasuki kamar tersebut. Ada
sesuatu yang tertinggal di mobil, akhirnya si suami keluar kamar untuk
mengambilnya. Setelah mengambil sesuatu yang tertinggal, kemudian sang suami masuk
lagi kekamar hotel. Ketika membuka pintu, dia terkejut dan kaget melihat Ukhti
yang ada di kamar tersebut, mungkin karena saking cantik dan putihnya, katanya
begini,"mohon maap, saya salah kamar". Padahal yang didalam kamar itu adalah
istrinya sendiri. subhanalloh Ini lah keistimewaan mengenakan hijab, ukhti.!
Bissa membuat sang suami nanti, terkejut betapa cantiknya Ukhti setelah membuka
hijabnya. Berbeda dengan Ukhti tidak memakai kerudung, jadi pandangan suami
biasa-biasa saja kerena sebelum menikah pun telah melihat paras Ukhti yang tak
behijab sebelumnya.
Sobat
jovi menuliskan ini hanya ingin saling nasehat menasehati, agar sobat Ukhti
sekalian bisa jadi bidadari bagi suaminya kelak di Surganya Alloh bukan jadi temannya syaiton di NerakaNya. Sekian Ukhti
semoga bermanfaat bagi Ukhti-ukhti sekalian.
Tunggu
kisah-kisah selanjutnya yah,.
Wassalammu’alaikum.
0 komentar:
Posting Komentar