Selasa, 21 Mei 2013

Pemasangan Infus

Assalammu'alaikum Wr.wb

Lama tak jumpa sob, kangen juga rasanya ingin menulis kembali. Kali ini saya akan berbagi informasi sekaligus pengalaman kami (kelompok 2, kelas IIc Kardiovaskuler). Baik langsung kami ceritakan saja melalui penuturan dari saya, bagi yang tidak setuju (temen-temen) jangan protes ke saya yaaa.... :D:D Hahaaa.
          Horreee akhirnya kami bisa juga menginfus seseorang (perasaan bahagia, haru, sedih dan campur aduk yang dirasakan kami saat itu, sesuatu banget rasanyaaaa.... #Lebay dikit :D haaa) mungkin besok-besok kami bisa tindakan keperawatan lainnya dengan keahlian tentunya. Alhamdulillah, yang tadinya takut dengan jarum suntik dan sebagainya yang berhubungan dengan benda tajem, sekarang tidak lagi. Buktinya kemarin (21-05-2013) saat saya jadi probandus dan dipasang infus, walaupun awalnya takut sii, namun ternyata setelah jarum infus/ kateter masuk ke pembuluh vena saya, helleehhh ga ada rasanya coba!! bahkan saya tidak bereaksi kesakitan (#Nggak kaya temen-temen, pada tereak-tereak histeris :D haaa) padahal kan cuma kaya digigit semut. Inilah pentingnya praktek terhadap diri sendiri, jadi kita bisa tahu apa yang dirasakan pasien saat tindakan keperawatan berlangsung kepadanya.

Ini nih kemarin yang kami lakukan secara langsung singkat dan padat..


  • Cuci tangan lalu gunakan sarung tangan
  • Pasang torniquet di pergelangan tangan klien
  • Pilih vena yang paling baik
  • Bersihkan area insersi dengan gerakan melingkar dari pusat keluar dengan larutan antiseptik dan biarkan mengering
  • Fiksasi vena; letakkan ibu jari kita diatas vena untuk mencegah pergerakan dan untuk meregangkan kulit melawan arah penusukan.
  • Tusuk vena; pegang tebung bening kateter, buka pusatnya. Metode langsung: tempatkan bevel jarum mengarah ke atas dengan sudut 30-40 derajat dari kulit pasien. Tusukan searah/ ke kanan sedikit (agar vena tidak lari) dengan aliran vena. Rasakan ‘letupam’ dan lihat adanya aliran darah. Atau Dorong kateter ke dlam vena kira-kira ¼ – ½ inci sebelum melepaskan stylet (jarum penuntun), dan dorong kateter
  • Lepas torniquet dan tarik stylet (jarum penuntun)
  • Pasang ujung selang infus atau tutup injeksi intermitten
  • Fiksasi kateter dan selang IV (lihat macam-macam fiksasi)
  • Atur kecepatan tetesan infus sesuai instruksi dokter
  • Pasang balutan steril
  • Label dressing meliputi tanggal, jam, ukuran kateter dan inisial/nama pemasang
  • Lepas sarung tangan dan cuci tangan
  • Rapikan alat-alat.
Sekian Sob semoga ada manfaatnya... Lain kali saya pasti akan menceritakannya lagi...
Wassalammu'alaikum 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . JOVI ARDAN BLOG - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger