(kisahku)
Rabu, 31 Januari 2013
Sedikit
menceritakan bagaimana ternyata tidak mudah mencari uang. Mencari uang tidaklah
segampang yang kita bayangkan, bukannya bermaksud untuk menurunkan semangat
para pencari kerja namun artikel yang saya buat ini adalah sebagai renungan
bagi kita semua agar menggunakan uang seperlunya saja.
Awalnya ngga ada pikiran untuk
berdagang, semangat dagang baru muncul kemarin-kemarin. Itu saja digugah oleh
teman-teman saya, jika saya tidak melihat teman-teman yang mempunyai rasa dan
jiwa semangat berbisnis (enterpreneur) dikala itu, mungkin sampai sekarangpun
saya tidak akan berani mencoba. Ketika itu yang paling menggugah saya untuk
berdagang adalah Sahal Anifan, dia kuliah di Unsoed Fakultas Peternakan dan
satu angkatan dengan saya. Waktu itu bisnis yang ia jalani adalah dagang
kerupuk mentah, katanya dia ambil krupuk itu dari salah seorang yang masih
keluarganya, sering sekali dalam waktu seminggu dagangannya habis dari 3
kantong kerupuk. Faktor yang lainnya datang dari 2 angkatan lebih tinggi dari
saya, yaitu mas Iqbal, dia berbisnis roti siap makan (seperti jenis Bakery
gitu). Dan satu lagi muncul dari angkatan 2011 dari, dia bernama Feriansyah
dengan bisnis donatnya, dari ketiga dagangan temen ini, saya tertarik pada
bisnis Donat Kentangnya mas Feri.
Setelah melihat pejuang-pejuang
ini, tidak langsung saya memutuskan untuk berdagang namun masih ada rasa malu
dan yang paling terpikirkan dalam otak saya yaitu bagaimana kalau dagangan saya
tidak laku, seperti itu. Rasa itu belum bisa hilang-hilang dalam benak saya,
sampai akhirnya saya disusul oleh teman 1 angkatan lainnya yaitu Imam Mukhlisin
dan Roni Firmansyah. Mereka berdua mendahului saya dalam hal berbisnis, tapi
ketika itu juga belum hilang rasa malu dan takut saya dalam hal usaha dagang.
Ada waktu dimana saya sedang
bareng dengan Sahal kala itu, akhirnya saya menceritakan benalu yang ada pada
diri saya, bahwa sebenernya saya ingin
belajar menjadi pebisnis namun ada rasa malu dan takut akan dagangan saya jika
tidak ada yang beli. Sahal menjawab dengan tenang, “Hilangkan rasa malu dan
takut dagangan tidak dibeli, berpikir positif saja, aku juga pernah mengalami
apa yang sekarang kamu alami, yang penting mencoba dahulu.” Sekitar 5 hari
setelah motivator saya mengucapkan seperti itu, akhirnya timbul rasa kematangan
untuk mencoba dagang. Owh iya, belum saya tuliskan tujuan saya dagang yah.
#kelupaan, Heee. Jadi tujuannya agar bisa meringankan beban orang tua,
setidaknya saya bisa membiayai urusan untuk makan dan bensin sendiri sebagai
seorang mahasiswa keperawatan.
Dengan rasa malu bercampur
keseriusan saya pasti bisa, saya coba untuk melakukannya. Hari pertama dagang,
langsung diserbu dagangan (donat kentang) saya oleh temen-temen 1 kelas. Owh
iyah saya dagang donat kentang bukan buatan saya sendiri melainkan ngambil/
ngorder dari seorang ibu-ibu yang lumayan usianya sudah sepuh. Hari pertama,
kedua, ketiga selalu habis mungkin karena masih awal-awal kali yah. Sampai pada
akhirnya donat kentang yang saya bawa kekampus masih sisa banyak, agar
menghabiskan donat-donat tersebut maka saya berjualan keliling. Ada kalanya
mahasiswa yang mau beli dan adakalanya juga mahasiswa yang tidak mau beli/
menolak, nah disaat mahasiswa yang tidak menghiraukan, perasaanku sangat malu.
Coba saja kalau sobat sekalian mengalami seperti itu, ketika menawarkan
dagangan kemudian dicueki. Raut muka yang susah dipasang akhirnya pasti keluar
juga (antara senyum dan kesel), haaaaa.
Kata rosul, jika melakukan
sesuatu untuk kebaikan maka istiqomahlah agar Alloh memberkahi. Saya coba untuk
istiqomah dan alhamdulillah setiap hari donat kentang yang saya bawa habis
terus, tidak lupa untuk shodaqoh lho yah....
Butuh proses dan perjuangan agar
dapat meraih sesuatu. Syukuri apa yang telah orang tua berikan pada kita serta
pergunakan amanah tersebut seperlunya disaat ada kebutuhan yang memang harus
dibeli. semoga dapat bermanfaat.
Wassalammu'alaikum