Kamis, 29 Mei 2014

Ujian Juz 30


Melihat mas Amin menghafal Al Qur’an membuat saya heran.  Seharusnya ini adalah sebuah hal yang wajar bahkan harus disyukuri, karena membaca Al Qur’an adalah sesuatu yang wajib, saya malah terheran-heran. Usut punya usut ternyata mas Amin akan menjalani ujian hafalan juz 30 dengan ustadz Rian, dia adalah mahasiswa tingkat empat, ini menandakan tugas-tugas akhirnya harus segera diselesaikan entah yang ada di kampus maupun yang ada di Pesantren Mahasiswa (Pesma) Masjid Fatimatuzzahra. Kurang lebih satu bulan menghafal, akhirnya dia memberanikan diri menjalani ujian. Tanpa rasa takut dia berjalan menuju kamar ustadz Rian. Setelah kurang lebih 45 menit berselang akhirnya dia dinyatakan lulus. *wow keren.

Saya iri padanya, sebelumnya saya tidak mengetahui apakah berita ini benar (waktu itu saya mendapatkan info dari Angga *temen satu kamar). Saya selidiki sendiri dalam sebuah akun jejaring sosialnya, mas Amin dinyatakan lulus. *wah ternyata beneran, hebat nihh mas Amin. Dari situlah menambah semangat saya untuk menghafal kembali, setelah sekian lama hafalan tersebut terabaikan. Butuh waktu dua Minggu untuk memperbaiki hafalan saya. Susah-susah gampang dalam mengingat, berhubung adik-adik angkatan saya mulai menghafal dan bahkan mereka mendahului saya dalam ujian. Hal itu membakar semangat saya dalam menghafal, *gengsi dong, hehee.

Dua Minggu berlalu, dan saya rasa saya sudah terlalu siap. Pesan BBM menunjukan sudah terkirim, kemudian ustadz menjawab, “Ya silahkan saja mas Jovi, saya ada ba’da Dzuhur dan Isya ya”. Setelah membacanya saya tetapkan dihari Senin tanggal 26 Mei 2014 saya akan ujian. Kebetulan Rubi dan Ipin (adik angkatan Pesma 2013) akan menjalani ujian juga dihari yang sama. Setelah sholat  Isya selesai, Rubi mendahului saya ke kamar ustadz, *karena waktu itu saya sedang ada kuliah sampai malam. Ustadz tidak menyanggupi, mungkin karena terlalu banyak kegiatan di SMP Al-Irsyad, sehingga dia bilang, “Afwan saya sedang cape” *kalo saya tidak salah. Ternyata tidak cukup dengan janjian seperti itu saja, harus lengkap tanggal dan jam mainnya. Sembari menunggu waktu ustadz bisa menguji, saya mencoba menghafal kembali.


Tiga hari berlalu, kamudian saya memutuskan untuk membuat janji dengan ustadz, ini mungkin waktu yang tepat bagi saya untuk ujian. Tanggal   29 Mei 2014,  nanti malam saya mau ujian, ustadz pun setuju. Dengan langkah yang begitu PDnya, *sedikit merinding dan dingin pada kaki bagian lutut ke bawah, saya berjalan selangkah demi selangkah menuju kamar ustadz Rian. Terlihat pintu kamarnya terbuka, itu pertanda saya sudah disambut dengan baik. *GR sedikit. “Assalammualaikum”, “Wa’alikum salam” jawab ustadz, “Silahkan masuk” Tuturnya kembali. Sudah berbincang-bincang, kemudian ustadz mempersilahkan saya untuk memulai dari surah An-Naba. “Bismillahhirrohmannirrohim….dan seterusnya”. Wah-wah tidak semudah yang dibayangkan, butuh mental yang besar untuk melafalkan apa yang telah dihafal. Banyak ayat yang keliru, tetapi ustadz memancing agar saya ingat kembali. Mungkin karena baru kali ini saya disimak oleh Hafidz Muda sekaligus Imam Masjid Fatimatuzzahra (Mafaza).

Alhamdulillah saya menyelesaikan Juz 30, walau sedikit keliru dibeberapa ayat. “Barakallah, lanjutkan juz 29 ya!” ucapan selamat dari ustadz, “Insya Allah ustadz” jawab saya. Dalam hati berucap, “Ustadz jangan lama-lama sertifikatnya yah, heehae”.

Mudah-mudahan ini bisa menjadi kenang-kenangan saya dimasa tua dan menjadi motivasi bagi anak cucu saya kelak. Amin. 

1 komentar:

  1. Sertifikatnya bakalan disegerakan, bareng dgn yang lain nyetaknya. biar sekalian :)

    BalasHapus

 
Copyright © . JOVI ARDAN BLOG - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger