Minggu, 27 Januari 2013

Surat untuk Ukhti


Sabtu, 26-01-2013
  Assalammu'alaikum
 Pesan ini sobat Jovi ingin sampaikan pada sobat Ukhti sekalian, saya ingin benar-benar sobat Ukhti merenunginya.

Surat untuk Ukhti (perempuan) 

                Hai Ukhti, dimanakah sosokmu yang banyak Akhwan (laki-laki) dambakan berada? Sosok dengan kain yang penuh menutupi auratnya, sosok yang selalu diam, kalaupun berkata maka tutur katanya pun baik, sopan, lemah lembut dan tidak mengumbar-umbar Aib (kejelekan-kejelekan) saudaranya pada orang lain. Dimanakah sosok yang mencerminkan sifat-sifatmu tadi berada?
                
          Sepertinya sudah ditelan jaman yang mencerminkan sosok Ukhti tadi, hanya sebagian kecil saja Ukhti yang memiliki sosok tersebut. Lebih mementingkan gaya daripada ketaatan pada Alloh, Naudzubillah hi summa nau’dzubillah. Ukhti sudah tau kan, bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah dari kalangan Ukhti. Salah satu sebabnya yaitu tadi banyak Ukhti yang membuka auratnya dari pada menutupinya, dan juga dari sebab lainnya, menutup aurat adalah suatu kewajiban lho Ukhti.!!
        
        Kalo saya boleh menilai antara Ukhti yang menutup aurat dan yang tidak, kesannya Ukhti yang tidak menutup Auratnya malah seperti wanita yang tidak mementingkan/ sudah tidak menghiraukan harga dirinya. Karena aurat Ukhti itu adalah harga diri Ukhti sendiri. Suatu barang yang sudah dibuka segelnya/ rusak, kebanyakan orang, memilih barang yang masih tersegel rapi, karena takut bahwa barang yang mereka beli dengan segel sudah rusak/ terbuka peresaan mereka bahkan saya juga berpikiran, barang ini pasti sudah terpakai oleh orang lain sebelum saya. Sama halnya dengan Ukhti, maka renungi lah Ukhti.
          
      Sedikit tentang diri saya. Awal masuk kuliah, saya adalah pribadi yang cukup pendiam tetapi diam yang berisi, maksudnya ketika ditanya mengenai apa yang disampaikan oleh dosen InsyaAlloh saya bisa menjawabnya. Waktu terus berputar sampai-sampai akhirnya saya tertarik pada seorang Gadis di kelas saya sendiiri, dia itu cantik, putih, berbahasa Inggris yang cukup memadai, alhamdulillah dia juga berhijab (kriteria saya banget tuhh) hehehee. Entah mengapa jika satu kelompok dengannya, dia itu terkadang menginginkan suatu pendapat dari saya, akan tetapi setelah saya usulkan pendapat malah dia cuek, berpandangan sinis, mungkin karena iri dengan saya waktu kuliah kali yah, soalnya saya termasuk dianggap smart. Smartfren gitu, Hehehe becanda. 
          
      Dengan kesinisan dan kecuekannya itu malah semakin membuat saya tertarik padanya. Bahkan saya pernah sampai merasakan hati yang berdebar-debar saat melihatnya. Sebagai ganti rasa suka yang mendalam, saya putuskan untuk mencari alamat Fbnya. Awal-awal tidak ketemu karena dia mungkin tak memakai nama aslinya, eh bener dia ga pakai nama aslinya. Hahahah, akhirnya ketemu juga, hati pun senang dan gembira, horree hehehe. Pertama kubuka dinding Fbnya, sepertinya dia bukan ukhti yang suka FB.an, karena dia jarang nulis status (mungkin anak twitteran kali yah). Belum  cukup puas disitu, saya lebih ekstrim lagi ingin membuka kumpulan album foto-fotonya. Setelah saya klik, Astaghfirulloh... (penasaran sobat, baca keanjutanya. Hehehe).
          
      Setelah saya klik, sosok Ukhti yang berparas cantik dan berHijab ini, pokoknya dia pandai menjaga aurat lah di kampuz, ehhh ternyata sobat, dalam albumnya dia tak berhijab. Entah mengapa hati ini langsung tak ada perasaan lagi untuknya.
           
     Ukhti, ketahuilah.! Bahwa setiap kalian memajang (memampang) dengan aurat yang terbuka dan banyak Akhwan yang melihat, maka dosa ukhti akan terus bertambah dan terus bertambah seiring foto Ukhti masih tetap dipajang dan dijadikan tontonan para Akhwan.
          
      Sedikit cerita nih, ti (ga enak bgt yah pake ti, hee). Jadi gini ceritanya, saya juga diceritain sii, hehehe. Tapi insyaAlloh bisa diambil hikmah, Amiin. Ada sepasang suami istri baru, dan si istri ini dari awal ta’aruf sampai menikahnya mengenakan hijab, jadi tidak diberi kesempatan si suaminya ini untuk melihat auratnya sebelum sah hubungannya. Karena pasangan baru, mereka memutuskan malam pertama di hotel, dapat kamar lalu langsung saja memasuki kamar tersebut. Ada sesuatu yang tertinggal di mobil, akhirnya si suami keluar kamar untuk mengambilnya. Setelah mengambil sesuatu yang tertinggal, kemudian sang suami masuk lagi kekamar hotel. Ketika membuka pintu, dia terkejut dan kaget melihat Ukhti yang ada di kamar tersebut, mungkin karena saking cantik dan putihnya, katanya begini,"mohon maap, saya salah kamar". Padahal yang didalam kamar itu adalah istrinya sendiri. subhanalloh Ini lah keistimewaan mengenakan hijab, ukhti.! Bissa membuat sang suami nanti, terkejut betapa cantiknya Ukhti setelah membuka hijabnya. Berbeda dengan Ukhti tidak memakai kerudung, jadi pandangan suami biasa-biasa saja kerena sebelum menikah pun telah melihat paras Ukhti yang tak behijab sebelumnya.
         
       Sobat jovi menuliskan ini hanya ingin saling nasehat menasehati, agar sobat Ukhti sekalian bisa jadi bidadari bagi suaminya kelak di Surganya Alloh bukan jadi temannya syaiton di NerakaNya. Sekian Ukhti semoga bermanfaat bagi Ukhti-ukhti sekalian.
           
     Tunggu kisah-kisah selanjutnya yah,.
Wassalammu’alaikum.
               

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . JOVI ARDAN BLOG - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger