Minggu, 03 Maret 2013

Dibalik Cita-Cita yang Tertunda



Assalammu'alaikum sobat.
Segala puji hanya milik Alloh SWT, Sholawat serta Salam semoga tersampaikan pada Nabi Muhammad SAW. Sobat pembaca yang berbahagia, judul diatas mengingatkan saya dan mungkin sobat pembaca sekalian yang mengalami atau bahkan pernah gagal dalam menggapai cita-cita yang diinginkan.

Semua orang pasti mempunyai cita-cita, dimana disuatu hari kelak cita-cita yang diinginkan tersebut dapat tercapai/ terlaksana. Begitu juga dengan saya, cita-cita saya ini bisa dikatakan tidak terlalu berlebih-lebihan (muluk-muluk) mungkin, yaitu hanya ingin jadi Presiden Indonesia, hehee bukan-bukan (tidak berminat tuh). Tentara atau sejenisnya yang berbaur militer maupun semi militer sudah muncul menjadi keinginan (cita-cita) saya sejak duduk dibangku SMP, kala itu pernah tanpa sengaja bapak saya mengganti channel TV sinetron dengan tayangan Tentara (kalo tidak salah berjudul Target dan Strategi disalah satu stasiun tv swasta). Mulanya tidak tertarik untuk melihat tayangan tersebut, namun lama kelamaan kayaknya asyik gitulho, ada suara-suara tembakan, ledakan bom, dan banyak lagi lainnya. Akhirnya sayapun duduk disamping bapak, bersama-sama melihat tayangan tersebut. Ternyata sobat sidik demi selidik, bapak saya itu dulu juga bercita-cita seperti saya ini lho (wow banget bukan). Alhamdulillah berarti tidak diragukan lagi bahwa saya adalah anak kandungnya, heee karena ada pepatah mengatakan buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya, yeyeee, hee.

Namun sayangnya, cita-cita bapak saya ini tidak dapat tercapai karena dulu tidak mempunyai biaya masuk pendidikannya. Tapi dibalik tidak tercapainya cita-cita ini, bapak saya diberi amanah oleh negara dalam pekerjaan yang mulia yaitu guru, dimana dengan kerja keras dan kegigihannya mampu membiayai anak dan keluarganya dalam hidup yang bisa dikatakan lumayan sejahtera.

Dengan tidak tercapainya cita-cita bapak saya inilahyang malah membuat menambahnya semangat saya untuk menggapai/ melanjutkan cita-cita tersebut. Bahkan karena fanatiknya saya pada militer, sampai-sampai sering kali saya bercukur ala tentara, kemudian berpakaian ketat, dan bersepatupun sukanya sepatu Tantofel dari pada sepatu biasa. Haaa

Tapi sobat, cita-cita yang saya inginkan sejak dulu ini juga tidak dapat tersampaikan bahkan untuk mencobanya pun tidak diperbolehkan. Entah alasan apa yang menyelimuti dalam benak pikiran bapak saya tersebut (mungkin bapak saya takut berjarak jauh dengan saya ini kali yah, tentara kan dinasnya jauh. Haaa). Karena orang tua tidak menyetujui, saya pun tidak pernah untuk mencoba mendaftar-daftar dimiliter maupun semi-militer, percuma saya daftar pasti juga tidak akan keterima, karena ridho orang tua adalah ridho Alloh juga.

Bapak menghendaki saya untuk kuliah difakultas kesehatan jurusan keperawatan, karena dia pernah bertemu dengan salah satu temannya yang menjadi perawat bahwa pekerjaannya itu InsyaAlloh bisa mensejahterakan dan tidak mengandung resiko yang berbahaya dan berlebihan seperti militer tadi. Akhirnya pun saya turuti keinginan orang tua saya, dan Alhamdulillah sekali daftar, tes akademik dan kesehatan langsung diterima. Bapak saya senang sekali mendengar berita  tersebut, apalagi ibu saya, dia yang paling senang mendengar berita ini karena ternyata sobat, perawat adalah cita-cita Ibu saya sejak SMP. Haaa. Waktu itu dia berminat ingin masuk ke sekolah kejuruan perawat namun sayangnya kedua orang tua dari ibu saya (berarti simbah) tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan keinginan ibu saya tersebut.

Tidak bisa melanjutkan cita-cita bapak saya, melanjutkan cita-cita ibupun tidak masalah, heee. Dan pernah saya baca-baca kesempatan peluang kerja perawat diseluruh dunia itu lebih besar daripada pekerjaan yang lain (Horree), dengan gaji yang bisa dikatakan cukup (cukup untuk beli rumah, cukup untuk beli mobil, heeheehee kalo kerjanya di Jepang tapi.) haa. Di Indonesiapun juga dikatakan lumayan sii.

Sekian sobat, inilah kisahku. Bagaimana dengan kisahmu?? Dibalik ini semua pasti ada hikmah yang baik menyelimuti kita. InsyaAlloh.

nb: Mengapa saya katakan cita-cita yang tertunda dalam judul postingan saya kali ini, karena siapa yang tahu bila hari ini tidak tersampaikan mungkin hari esok dapat menjadi kenyataan, yang penting kita harus berjuang dulu sob.  
SEMANGAT 
Semoga bermanfaat, wa’afu mingkung. Wassalammu’alaikum.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . JOVI ARDAN BLOG - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger