Jumat, 15 Agustus 2014

Shalat, atau Mau Main?

Aneh, memang! Saya perhatikan semakin maju perkembangan teknologi, semakin maju pula barisan atau shaf jama’ah shalat di masjid-masjid atau tempat shalat lainnya. Dulu jamannya para salafus shalih nih, shaf-shaf terdepan menjadi bagian yang diperebutkan banyak orang khususnya shaf pertama. Banyak keutamaan-keutamaan yang digambarkan oleh Allah untuk orang-orang yang menempatinya.

“Seandainya manusia mengetahui keutamaan pada adzan dan shaf pertama, lalu mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan mengundi. Pastilah mereka akan mengundinya.” (HR. Bukhari Muslim)

Kini, tembok dan tiang-tiang yang berdiri tegak bertempat di belakang, bak sofa empuk nan mewah untuk bersender. Rasa kantuk pun datang saat Khotib menyampaikan kalimat-kalimat nasehatnya. *Astaghfirullah…
Padahal shaf belakang adalah seburuk shaf bagi laki-laki, saat mendapati shalat berjamaah lho.  dalam sebuah hadist diterangkan.

“Shaf yang terbaik bagi laki-laki adalah yang pertama, yang terburuk adalah yang terakhir. Sedangkan bagi wanita yang terbaik adalah yang terakhir, dan yang terburuk adalah yang pertama.” (HR Muslim)

Kemudian. Pakaian-pakaian yang tidak selayaknya dipakai saat menghadap Sang Kuasa, dipakai seenaknya saja. Mana rasa hormat dengan Sang Pencipta, Sob? Apakah pantas memakai kaos, celana pensil? Baik sii bawahannya pake sarung, tapi atasnya pakai kaos. Baik sii atasannya pakai baju koko, tapi bawahannya celana pensil. Haduh-haduh kan nggak ada serasi-serasinya, Sob...  Terkesan seperti santri rock and roll, kan nggak boleh menyerupai non muslim. *Menyerupai saja nggak boleh, apalagi mengikuti.. Karena sejatinya sang Uswatun Khasanah adalah Rasulullah SAW, Beliau yang berhak kita teladani dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Begini sob. Menghadap yang dirasa orang itu perlu dihormati saja, seperti guru, dosen, camat, lurah, menghadiri kondangan, undangan, dsb. Anda memakai pakaian serapih dan tentunya pakaian yang terpilih, bahkan parfum pun tidak ketinggalan menyertai Anda pergi. Lha dengan yang memberikan Anda penghidupan, Anda memakai seenaknya saja tanpa memikirkan apakah diterima amal yang akan dipersembahkan pada Allah nanti… Seharusnya begitulah sikap kita dalam menyikapi amal, perhatikan betul-betul syaratnya. Kalau perlu, tanya lagi sama ahlinya *Ustadz atau siapalah.   

Ada cerita, begini… Jadi waktu shalat Magrib berjamaah. Ada beberapa orang jama’ah mengenakan atasan kaos, bawahannya celana pensil yang super ketat. Kebetulan waktu itu, shalat berjamaah kloter ke-2. Begitulah Mafaza, pasti ada kloter ke-2 karena saking banyaknya jamaah dan mahasiswa *Bukan karena tempatnya yang sempit kemudian bergantian, tapi karena telat. Heheee..mungkin ada acara.. khusnudzan saja..  

Dikloter ke-2 ini, ada 1 shaf penuh terisi jamaah umum dan mahasiswa.. kebetulan ustadz Toha sudah selesai dzikrullahnya dan berniat pulang. Saat akan memakai sandalnya Ustadz melihat pakaian yang dikenakan jamaah terbuka dan terlihatlah *Maaf garis pantatnya.. Ustadz Toha tidak membiarkannya terus saja shalat, karena syarat sahnya shalat, salah satunya adalah menutup aurat. Bergegas ustadz menghampiri jamaah tersebut, dan ditariklah mundur satu per satu.. *pasti, rasanya kaget tuh. Hehee

Lebih dari 4 jamaah ditarik mundur, dan tidak ada salah satu dari mereka yang tidak bertingkah laku kebingungan. *semua bingung, dan bertanya-tanya. Ada apa ini? Ustadz menjelaskan dengan cara yang baik, walau membatalkan shalat mereka dengan menarik… hehehee.. Akhirnya mereka paham, kemudian jamaah ini disarankan untuk mengenakan kain sarung untuk menutupi auratnya…

Wahai saudaraku, ketahuilah sebaik-baik ibadah adalah saat kita mempersembahkannya juga dengan baik. Allah menyukai keindahan, maka pakailah pakaian untuk menghadapnya yang dianggap oleh kita baik dan paling indah. Tidak perlu baru dan mahal, persembahkan sesuai syariat yang berlaku dan ditetapkan oleh-Nya. Kita bukan mau main, melainkan akan menghadap menggapai ridho-Nya...

Barakallah…

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © . JOVI ARDAN BLOG - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger